Sejarah Hari Kesehatan Sedunia, Memastikan Akses Kesehatan yang Layak

Kemenkes berikan tanggapan terkait kasus perundungan di rumah sakit. (Foto: Freepik.com)

JAKARTA, EKSPRESNEWS.COM – Setiap 7 April, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperingati hari jadi yang sekaligus dirayakan sebagai Hari Kesehatan Sedunia. Melansir laman resmi WHO, di tahun 2024 ini tema yang diangkat yakni “Kesehatanku, hakku.”

Bermula dari usulan Brasil dan Tiongkok

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia tidak bisa dilepaskan dari pembentukan WHO saat konferensi PBB di San Francisco, Amerika Serikat pada 7 April 1948. Mulanya, pada April 1945, perwakilan Brasil dan Tiongkok mengusulkan pembentukan organisasi kesehatan internasional dengan konstitusi yang mesti ditetapkan dalam sebuah konferensi.

Kemudian, pada 15 Februari 1946, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB menginstruksikan Sekretaris Jenderal untuk mengadakan konferensi tersebut.

Pada 18 Maret hingga 5 April 1946, komite persiapan teknis melangsungkan pertemuan di Paris dan menyusun proposal konstitusi yang dipresentasikan pada Konferensi Kesehatan Internasional di New York, Amerika Serikat pada 19 Juni hingga 22 Juli 1946.

Berdasarkan proposal tersebut, akhirnya konferensi merancang dan mengadopsi konstitusi WHO, yang kemudian ditandatangani 22 Juli 1946 oleh perwakilan 51 anggota PBB dan 10 negara lainnya. Dalam konferensi tersebut, juga dibentuk komisi sementara untuk melaksanakan kegiatan tertentu dari lembaga kesehatan yang ada, sambil menunggu konstitusi WHO ditetapkan.

Pada pembukaan dan pasal 69 Konstitusi WHO, menyatakan bahwa WHO harus menjadi badan khusus PBB, sedangkan pada pasal 80 menyatakan, konstitusi baru bisa mulai berlaku ketika 26 anggota PBB telah meratifikasinya (mengesahkan).

Hingga pada 7 April 1948, konstitusi tersebut mulai berlaku ketika 26 dari 61 negara anggota PBB telah meratifikasinya. Majelis Kesehatan pertama dibuka di Jenewa, Swiss, pada tanggal 24 Juni 1948, yang dihadiri oleh 53 dari 55 negara anggota PBB. Pada majelis tersebut, diputuskan bahwa komisi sementara sudah dibubarkan dan segera digantikan oleh WHO.

Tujuan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2024

Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun 2024 diambil dengan tujuan untuk memastikan hak-hak setiap orang akan akses layanan kesehatan dapat terpenuhi. Selain itu, hak-hak terhadap pendidikan, informasi yang berkualitas, serta akses air minum yang bersih dan layak juga mesti menjadi perhatian.

Melalui tema tersebut, PBB juga ingin memastikan seluruh manusia mendapatkan hak atas udara bersih, nutrisi yang baik, perumahan berkualitas, kondisi kerja dan lingkungan yang layak, serta kebebasan dari diskriminasi. Di tahun 2024 ini, Hari Kesehatan Sedunia bertepatan dengan momen Ramadhan 1445 H yang dijalankan oleh umat Muslim.

Untuk itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono berpesan agar masyarakat tetap menjaga asupan makanan dengan gizi seimbang. “Tips sehat selama puasa untuk masyarakat, pertama adalah melakukan evaluasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi seimbang. Jadi, makannya tidak boleh berlebihan, tetapi seimbang,” ujar Dante. (Red)

 

 

 

This will close in 8 seconds