Tulisan Opini oleh Muhammad Zacky, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unand
EKSPRESNEWS – Semen Padang FC (SPFC) tengah mengalami kebangkitan yang mencolok di kancah Liga 1 Indonesia 2024-2025. Setelah mengawali musim dengan performa yang kurang meyakinkan, tim berjuluk Kabau Sirah ini berhasil membalikkan keadaan dengan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa pertandingan terakhir pada putaran kedua Liga 1 Indonesia. Konsistensi permainan yang ditampilkan anak asuh Eduardo Almeida membuahkan hasil positif, ditandai dengan rangkaian kemenangan dan permainan yang lebih terstruktur. Akankah tren ini terus berlanjut hingga SPFC tetap bertahan di kasta tertinggi sepakbola nasional?
Permainan Adaptif, Kolaborasi Daya Gedor Asing dan Lokal
Kebangkitan Semen Padang FC tidak terlepas dari strategi jitu sang pelatih dalam memadukan kekuatan pemain lokal dan asing. Permainan kolektif yang ditunjukkan tim ini semakin solid, dengan pertahanan yang menguat dan lini serang yang lebih produktif dibandingkan awal musim.
Kemenangan yang diperoleh ketika menjamu Persita Tangerang di Gor H. Agus Salim dan hasil imbang saat berhadapan dengan Persis Solo menjadi modal bagi tim berjuluk Kabau Sirah sebagai tanda kebangkitan di sisa musim Liga 1 Indonesia 2024-2025
Eduardo Almeida telah menunjukkan kepiawaiannya sebagai arsitek kebangkitan Semen Padang FC di Liga 1 Indonesia.
Pelatih asal Portugal ini membawa perubahan signifikan melalui filosofi permainan yang lebih progresif dan adaptif. Almeida berhasil menerapkan sistem permainan yang mengutamakan penguasaan bola sekaligus transisi cepat yang mematikan, sebuah pendekatan yang sempat absen dari DNA permainan Kabau Sirah selama beberapa musim terakhir.
Kecerdikannya tercermin dari kemampuan merotasi pemain tanpa mengurangi kualitas permainan tim, serta keberaniannya memberikan kepercayaan kepada pemain muda untuk tampil di level tertinggi. Intervensi taktisnya di tengah pertandingan juga sering menjadi kunci pembalikan momentum yang mengantarkan tim pada kemenangan penting.
Masuknya beberapa pemain kunci pada putaran kedua Liga 1 Indonesia menjadi katalisator perubahan performa Semen Padang FC. Bruno Gomes, penyerang asal Brasil, langsung menunjukkan kualitasnya dengan menyumbangkan empat gol dalam tujuh pertandingan memberikan dimensi baru pada serangan tim. Di lini tengah, hadirnya Al Hassan Wakaso, gelandang asal Ghana, memberikan stabilitas dan kreativitas yang sebelumnya absen. Wakaso menjadi penghubung sempurna antara lini pertahanan dan serangan. Sementara itu, Filipe Chaby, gelandang serang asal Portugal, memberikan kekuatan serangan Semen Padang FC menjadi lebih baik dalam beberapa pertandingan terakhir.
Antusiasme Supporter dan Netizen
Respons suporter Semen Padang FC terhadap peningkatan performa tim di putaran kedua Liga 1 Indonesia 2024-2025 menunjukkan fenomena loyalitas yang luar biasa. Spartacks, salah satu pendukung fanatik Kabau Sirah kembali memadati Stadion Haji Agus Salim dengan antusiasme yang meledak setelah tim menunjukkan kebangkitan.
Kehadiran penonton terpantau jauh meningkat dibandingkan putaran pertama, menciptakan atmosfer yang mengintimidasi bagi tim tamu. Gelombang merah-putih yang memenuhi stadion, ditambah dengan chant dan koreografi yang memukau, memberikan energi tambahan bagi para pemain di lapangan.
Media sosial pun dibanjiri konten positif tentang tim Kabau Sirah yang kembali ke jalur tren positif selama beberapa pekan terakhir, mencerminkan bahwa hubungan emosional antara klub dan suporter telah pulih sepenuhnya berkat performa impresif Semen Padang FC di putaran kedua.
Salah satu kelompok suporter Semen Padang FC, yaitu Spartacks, tetap menunjukkan dukungan loyalitas tak tergoyahkan meski tim kesayangan mereka masih berjuang keras keluar dari zona degradasi. Meski kecewa dengan hasil imbang melawan PSBS Biak, para pendukung fanatik ini telah menyatakan komitmen untuk memberikan dukungan total pada laga-laga krusial berikutnya.
Mereka tentu berharap tren kebangkitan ini bisa berlanjut, dengan para pemain menunjukkan semangat juang tinggi dan strategi yang matang di setiap pertandingan. Meski tantangan berat menanti, optimisme tetap terjaga bahwa Semen Padang FC mampu bersaing dan membuktikan diri sebagai tim yang layak bertahan di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
“Memberikan dukungan bagi tim tidak hanya ketika tim sedang dalam performa terbaik, itulah bedanya supporter dengan sebatas penggemar. Apapun kondisinya, kita supporter harus tahu bahwa tim saat ini membutuhkan dukungan, memberikan apresiasi kepada pihak manajemen juga termasuk dukungan bagi klub. Jadi, ketahuilah tim ini secara penuh, biar spekulasi liar kita selama ini tidak berlanjut dan berikan dukungan penuh untuk tim ini sampai sisa-sisa pertandingan di Liga 1 ini,” demikian pernyataan Dirigen Spartacks, Finteo Miranda alias Teo Fals dalam obrolannya dengan penulis pada Minggu, 2 Maret 2025.
Serangan Belum Tajam, Degradasi Masih Mengancam
Semen Padang FC masih harus berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi setelah hanya mampu bermain imbang melawan PSBS Biak dalam pertandingan krusial Liga 1 Indonesia 2024-2025. Hasil seri ini menjadi pukulan berat bagi skuad asuhan Eduardo Almeida yang sebelumnya menunjukkan tren positif dalam beberapa pertandingan terakhir.
Padahal, kemenangan dalam laga ini sangat diharapkan untuk dapat mendongkrak posisi mereka di klasemen dan menjauh dari ancaman degradasi. Kabau Sirah tampak kesulitan menembus pertahanan solid PSBS Biak meski unggul dalam jumlah pemain setelah pemain PSBS Biak mendapat kartu merah di penghujung babak pertama.
Menurut penulis, Semen Padang FC seharusnya mampu meraih kemenangan penuh saat menjamu PSBS Biak di Stadion Haji Agus Salim, mengingat situasi yang sangat menguntungkan dengan bermain melawan 10 pemain lawan selama lebih dari 60 menit pertandingan.
Keunggulan numerik ini menjadi kesempatan emas yang sayangnya tidak dimanfaatkan maksimal oleh anak asuh Eduardo Almeida. Tim Kabau Sirah tampak kehilangan kreativitas dalam membongkar pertahanan rapat tim tamu meski mendominasi penguasaan bola.
Momentum kartu merah yang diterima pemain PSBS Biak seharusnya menjadi titik balik bagi Semen Padang untuk menambah gol, namun justru mereka terlihat bermain tanpa urgensi yang diperlukan dalam situasi kritis perjuangan menghindari zona degradasi.
Dukungan para suporter yang memenuhi stadion seharusnya menjadi energi tambahan yang membakar semangat pemain untuk meraih tiga poin. Kegagalan memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri dengan dukungan suporter fanatik ini menunjukkan masih adanya masalah mental dalam skuad Semen Padang FC saat menghadapi tekanan.
Skor imbang 1-1 menjadi cermin kurangnya ketajaman lini depan dan kegagalan pelatih dalam melakukan penyesuaian taktis yang tepat saat menghadapi lawan yang bermain dengan strategi bertahan. Hasil ini tentu sangat mengecewakan mengingat tim seharusnya dalam momentum positif setelah beberapa hasil baik sebelumnya, dan kini harus kembali tertekan dalam persaingan ketat menghindari zona degradasi di Liga 1 Indonesia 2024-25.
Masih Jauh dari Konsisten
Kebangkitan performa Semen Padang FC di Liga 1 Indonesia 2024-25 menyajikan potret dinamika sepak bola yang penuh fluktuasi. Di balik tren positif yang sempat ditunjukkan skuad asuhan Eduardo Almeida, tantangan tetap menghadang dengan hasil imbang 1-1 melawan PSBS Biak yang menjadi bukti bahwa konsistensi masih menjadi PR besar bagi Kabau Sirah.
Loyalitas Suporter yang tetap mendukung di tengah inkonsistensi performa menjadi modal berharga yang perlu dibalas dengan permainan lebih berkarakter pada sisa kompetisi. Perjalanan Semen Padang FC musim ini menjadi pengingat bahwa kebangkitan sejati sebuah tim tidak hanya diukur dari beberapa hasil positif, tetapi juga dari kemampuan mengatasi tekanan saat dihadapkan pada situasi krusial yang menentukan nasib mereka di kasta tertinggi sepak bola Indonesia (M. Zacky, editor: DB).
(Tulisan opini mewakili pandangan penulis, bukan pendapat redaksi)