Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Usai Mengadakan Workshop, Nan Jombang Menanti Konsistensi para Penulis Seni

×

Usai Mengadakan Workshop, Nan Jombang Menanti Konsistensi para Penulis Seni

Share this article
Pelaksanaan workshop penulisan apresiasi seni oleh Nan Jombang Dance Company di Daima Hotel (dokumentas Nan Jombang)

EKSPRESNEWS – Nan Jombang Dance Company mengadakan workshop penulisan apresiasi seni pertunjukan pada Rabu 19 Ferbuari hingga Jumat 21 Februari 2025 di Daima Hotel, Padang.

Menurut manager Nan Jombang Dance Company Angga Djamar, workshop ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan menuju Kaba Festival X 2025.

Kaba Festival adalah ajang tahunan yang rutin diadakan Nan Jombang Dance Company. Pada tahun ini, Kaba Festival akan menghadirkan berbagai seni pertunjukan, bukan hanya tari, melainkan juga mencakup teater, musik, randai, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Angga selaku manager Nan Jombang mengharapkan workshop penulisan apresiasi seni akan memunculkan para jurnalis dan penulis yang bisa menghasilkan tulisan apresiasi seni pertunjukan, khususnya pada gelaran Kaba Festival. “Karena para jurnalis serta penulis memiliki kesempatan untuk memperkenalkan seni pertunjukan pada khalayak umum pembacanya,” jelas Angga, Jumat 21 Februari 2025.

Sebagai informasi, penampilan seni pertunjukan Kaba Festival terbagi dalam dua rangkaian kegiatan. Kaba Festival Nan Balega akan berlangsung pada 9-12 April di Taman Budaya Sumatera Barat. Pergelaran ini lebih berfokus pada kesenian tradisi. Ada pun kesenian pertunjukan kontemporer berbasis tradisi mendapatkan ruangnya dalam Kaba Festival Nan Maurak Alek yang akan berlangsung pada 25-28 April di Ladang Tari Nan Jombang Dance Company di kawasan Balai Baru, Padang.

Sementara itu maestro tari sekaligus koreografer Ery Mefri menegaskan jurnalis berperan penting dalam mendukung iklim kesenian, bahkan ia mengaku kesuksesan yang ia dapat tidak lepas dari peran jurnalis melalui tulisan-tulisan mereka di media massa, khususnya pada dekade 1980-an dan 1990-an. Namun sejak tahun 2000-an, ia mengaku jarang mendapati tulisan apresiasi seni pertunjukan yang berpengaruh di Sumatera Barat.

“Jurnalis berperan penting dalam mendukung kekaryaan seniman. Sejak dulu saya terbiasa berdialog dengan jurnalis dan membaca karya mereka. Bahkan kritik dari mereka pun saya baca dan menjadi bahan renungan juga bagi saya,” ungkap pendiri Nan Jombang Dance Company tersebut dalam kegiatan workshop.

Rangkaian kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari para peserta. Salah satunya yakni penulis lepas bernama Sarah Azmi. “Dengan kegiatan ini saya mendapat pembelajaran menarik mengenai tulisan apresiasi seni. Bahkan kita sempat praktik secara langsung dan langsung dievaluasi,” ungkapnya.

Komentar senada disampaikan oleh Shyntia Aprizani, wartawan sebuah koran di Kota Padang. “Sebelumnya saya sering meliput seniman yang lebih berfokus kepada musik dan lagu. Pelatihan ini menambah wawasam dan pengalaman saya dalam penulisan seni pertunjukan seperti tari dan teater,” ungkapnya.

Dalam rangkaian workshop, wartawan senior Khairul Jasmi dan Frans Sartono bertugas sebagai pemateri. Sementara penulis Muhammad Subhan berlaku sebagai moderator workshop dan diskusi. (DB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *