EKSPRESNEWS – Saat ini, di kalangan anak muda, mi dan kopi bukan lagi sekadar makanan dan minuman, tapi sudah jadi semacam “ritual sakral” yang tidak boleh dilewatkan, terutama bagi anak kos yang
edintik dengan yang praktis dan murah meriah. Entah itu buat ngejar deadline tugas tengah malam, nemenin lembur freelance-an, jadi pelarian pas tanggal tua, atau bahkan jadi teman mikir pas lagi overthinking. Cuma dengan dua benda itu, rasa lapar bisa reda, otak bisa jalan, dan hati bisa sedikit lebih tenang.
“Sehari tanpa kopi rasanya kayak ada yang kurang,” ujar Sila (20), mahasiswa semester empat.
Pernyataan itu mungkin mewakili banyak anak muda saat ini yang menjadikan ngopi bukan sekadar kebiasaan, tapi ritual wajib untuk memulai hari yang terkadang cerah, namun terkadang juga mendung. Itulah mengapa kopi bisa menjadi teman disaat-saat tertentu.
Selain kopi, ada mi yang juga merupakan teman setia atau pelarian anak muda disaat tanggal tua, bahkan sudah menjadi makanan yang diidam-idamkan ketika hujan datang. Cuaca dingin lembab membuat seseorang terkadang menginginkan sesuatu yang hangat-hangat dan juga mengenyangkan.
“Kalo hujan-hujan bawaanya pengen makan mie. Nggak kebayang kalo tiap hari hujan, bisa usus buntu aku,” kata Sofia, mahasiswi semester 2.
Tak hanya di kos-kosan, budaya “mi dan kopi” juga menjamur di tongkrongan. Nggak heran kalau warung kopi pinggir jalan hingga kafe kekinian yang menyediakan menu mie dengan banyak varian selalu ramai, bahkan di jam-jam yang nggak wajar. Ada yang duduk berjam-jam sambil nugas, ada yang ngobrolin hidup sampai lupa waktu, dan ada juga yang cuma butuh suasana biar ngerasa nggak sendirian.
Menariknya, hal ini menunjukkan betapa dua hal sederhana bisa punya tempat istimewa dalam keseharian anak muda. Kadang bukan soal rasa, tapi soal rasa nyaman. Semangkuk mie dan secangkir kopi bisa jadi pelarian saat galau, teman saat menyusun skripsi, atau teman saat ngejar
deadline hingga pagi.
Namun, ada baiknya tetap bijak. Mie instan dan kopi memang nikmat, tapi jangan lupakan keseimbangan. Para ahli gizi menyarankan untuk tetap mengonsumsi air putih yang cukup, makan sayur dan buah, serta menjaga pola tidur. Karena seberapa pun nikmatnya mi dan kopi, tubuh tetap butuh asupan yang sehat untuk kehidupan di masa depan.
Rosi Afriani, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Politeknik Negeri Padang.











