Scroll untuk baca artikel
Berita

Showcase Musik dan Silaturrahmi di Ruang Sarga, Dangau Studio Tegaskan Komitmen untuk Seni

×

Showcase Musik dan Silaturrahmi di Ruang Sarga, Dangau Studio Tegaskan Komitmen untuk Seni

Share this article
Para peserta dan pengkarya dalam acara showcase musik Dangau Studio di Ruang Sarga (dokumentasi Dangau Studio).
Para peserta dan pengkarya dalam acara showcase musik Dangau Studio di Ruang Sarga (dokumentasi Dangau Studio).

EKSPRESNEWS – Dangau Studio mengadakan showcase karya musik dan sharing session bersama musisi Ruang Kidung, Palletcoustic, dan Manusia Sukasuka pada Jumat 28 Maret 2025 mulai dari pukul 17.00 hingga sekitar pukul 23.00 WIB di Ruang Sarga, Jalan Parak Anau II, Padang.

Dalam kesempatan tersebut, Ruang Kidung musisi berdarah Minang namun aktif berkarya di Bandung membawakan karya-karyanya dalam satu album yang erat dengan nuansa isu sosial. Manusia Sukasuka alias Rahmanda membawakan single-singlenya dengan diiringi pemain biola. Sementara Palletcoustic, proyek musik bentukan Budi Irwandi pendiri Dangau Studio tampil membawakan karya lama sekaligus memperkenalkan karya baru dengan vokalis baru, Bunga Amelia.

Kegiatan tersebut juga dibarengi buka puasa bersama, dihadiri oleh sekitar 40 orang dari berbagai komunitas maupun sebagai individu. Untuk menegaskan nilai silaturrahmi pada acara tersebut, para pengkarya, penampil, dan semua yang hadir diundang oleh MC Mitra Oktavia dan Suci Rahmadia mengikuti sharing session.

Dalam kesempatan itu, Kidung menceritakan apa yang ia lakukan bersama rekan-rekannya di Bandung, yakni menciptakan ruang apresiasi. “Dalam hal ini memang dibutuhkan apresiasi kepada pengkarya. Ini bukan soal nominal, tapi bagaimana musisi itu bisa didengar, misalnya dengan adanya hearing session,” ungkap Kidung. Ia mengharapkan, hal serupa juga dapat terwujud di Padang dan Sumatera Barat.

Mengenai kaitan antara karya musik, isu sosial, dan pesan-pesan kritis, Kidung berpendapat bahwa hal-hal tersebut beririsan, khususnya pada musisi yang membawakan isu-isu sosial secara kritis dalam karyanya. Menurutnya, seorang musisi semestinya bertanggung jawab terhadap pesan yang ia suarakan dalam musiknya, sehingga musisi perlu berjejaring dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Sehingga, proses kreatif bersama aksi-aksi sosial dapat saling mendukung.

Akbar Nicholas, pendiri Ruang Sarga yang juga seorang musisi metal turut menyampaikan pendapatnya. Ia menyatakan dukungan terhadap berbagai bentuk apresasi seni, dengan Ruang Sarga sebagai salah satu lokasi yang selalu bersedia untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut.

Namun untuk menciptakan iklim atau ekosistem berkesenian yang saling mendukung, ia menegaskan kuncinya tetap terletak pada masing-masing seniman dan pengkarya. “Terkait ruang (apresiasi) sudah cukup atau belum, itu saya tidak tahu. Tapi yang paling penting adalah si senimannya,” ungkap Akbar.

Kemudian, pendiri Dangau Studio Budi Irwandi menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah datang da mendukung acara. Ia menyatakan, Dangau Studio akan selalu siap sedia untuk mewadahi pengkarya maupun penikmat seni dalam berbagai bentuk kegiatan. “Jadi para musisi, pelukis, penulis, seniman, pengkarya seni, jangan malu dan ragu untuk berkarya, ruang apresiasi selalu bisa kita upayakan,” ujar Budi. (DB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *