EKSPRESNEWS – Rektor Unand Zolim, begitu tulisan spanduk saat para tenaga kependidikan honorer Unand saat berorasi di depan Rektorat menuntut kepastian dan kejelasan status mereka sebagai pegawai.
“Saat ini kami adalah honorer, ada 800 lebih honorer yang bergabung dalam asosiasi. Honorer di kementerian dihargai dan diangkat sebagai PPPK, tapi tuntutan kami sebatas sebagai pegawai tetap Unand, ini yang tidak diakomodir oleh Unand,” ungkap Haria Eko koordinator aksi massa, Rabu 26 Februari 2025.
Menurutnya, sebelum status Unand sebagai PTNBH didapat ada syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah mengangkat honorer sebagai karyawan tetap atau PPPK. Hal ini sebagai wujud kemandirian kampus dalam mengelola SDM.
“Tapi sejak itu, tidak ada kejelasannya. Status honorer ini digantung. Ada peraturan rektor soal gaji, tunjangan, hingga kesejahteraan. Tapi tidak dilaksanakan, kami honorer tendik ini hanya mendapatkan uang gaji dan uang makan saja,” katanya.
Pantauan langsung di rektorat Unand, telihat ratusan tendik honorer dari seluruh fakultas yang mengikuti aksi massa. Beberapa spanduk terbentang bertuliskan Rektor Zolim.
Dari pihak Unand terlihat Direktur SDM Azral menemui tendik honorer dan melakukan negosiasi. Katanya, rektor baru bisa ditemui besok di ruangan sidang rektorat. Diminta 70 orang perwakilan untuk hadir. Namun massa aksi meminta pertemuan di Auditorium atau Convention Hall sehingga bisa dihadiri oleh semua tendik honorer. (Abdi)