EkspresNews. com – Semangat literasi mulai tumbuh di dunia pendidikan Kota Sawahlunto. Setidaknya 45 guru di Kota Wisata Tambang Berbudaya itu, mulai menghasilkan karya berupa buku, yang dapat menambah khasanah dunia pendidikan setempat.
Dari 45 guru itu, tercipta 47 judul buku, yang diterbitkan melalui Pustaka Media Guru Surabaya. Semangat literasi harus terus ditumbuhkan. Tidak hanya membaca, menulis mesti menjadi budaya bagi semua kalangan.
Koordinator Ikatan Guru Penulis Penggiat Leterasi (IGPPL) Kota Sawahlunto, Irmayulis mengatakan, awalnya diikuti empat guru. Dalam pengembangannya, IGPPL Sawahlunto mengikuti pelatihan bersama seratus guru.
“Sebelumnya lebih seratus guru yang ikut pelatihan menulis, yang diselenggarakan media guru. Kami mulai menulis, kami ajukan, selanjutnya diedit, dibuatkan cover, dan diuruskan ISBN, jika sudah final, diajukan cetak,” ujar Irmayulis, Kamis (2/5/2019).
Irmayulis sendiri sudah merilis 2 judul buku berjenis faksi, dengan judul buku Bintang Diantara Dedaunan, selanjutnya Alam dan Pembelajaran. Ibu dua anak itu mengaku merasakan kepuasan tersendiri setelah dirinya menghasilkan buku.
“Ada kepuasan yang muncul setelah karya dibukukan. Prosesnya mulai dari merangkai kata, menjadi kalimat, membentuk paragraf, hingga menjadi buku. Sebuah kepuasan dan kenikmatan tersendiri,” ujar perempuan yang kini diamanahkan sebagai Kepala Sekolah SDN 07 Muaro Kelaban itu.
Sementara itu, Ketua IGPPL Sawahlunto, Yulianti, yang tampil dengan buku berjudul Ragam Strategi Jitu Memotivasi Siswa, yakni buku karangan ilmiah, mengaku menyelesaikan penulisan dalam jangka waktu tiga bulan.
“Saya termotivasi teman-teman dalam IGPPL Sawahlunto. Rencana dalam waktu dekat akan menulis buku bentuk fiksi,” terang wanita yang kini mengemban amanah sebagai Kepala SDN 13 Pasar Remaja,.
Bagi Irmayulis dan Yulianti, kalau sudah terkena virus menulis ini, akan jadi candu. Mereka ingin juga literasi tidak hanya di level guru, namun juga menular hingga ke siswa. Sebab, literasi merupakan keterampilan, yang dapat diasah.
Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5) mengatakan, semangat literasi harus disebarluaskan. Baginya, menulis akan mengabadikan sebuah pemikiran.
“Harapan pemerintah, budaya menulis ini akan terus berkembang, baik guru, siswa, maupun aparatur sipil negara, serta masyarakat pada umumnya. Menulis itu akan membuat pemikiran menjadi abadi, dan bertahan hingga generasi ke depannya,” tambah Zohirin.
Guru yang mulai menghasilkan karya berupa buku, mulai dari guru taman kanak-kanak, RA, SD, SLB, SMP, hingga SMA sederajat. (Ab1)