EkspresNews.com – Menyusul pertemuan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dengan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) RI, Mudjiaji dan Dan Direktur Bendung dan Waduk Imam Santoso, di Kementerian Pupera, puasa Ramadhan lalu, Walikota Riza Falepi meminta pejabat terkait di kota ini, untuk segera menuntaskan seluruh persoalan dalam pembangunan infrastruktur di sepanjang daerah aliras sungai Batang Agam Payakumbuh.
Usai melakukan kunjungan silaturahim ke seluruh SKPD, kecamatan dan kelurahan, Walikota Riza Falepi bersama Sekdako H. Benni Warlis, memanggil Kadis PU Marta Minanda, Kepala DTRK Elfi Jaya, Kepala Bappeda Rida Ananda, Kadis Koperindag Dahler dan Kadis Pendidikan H. Hasan Basri serta Kadis Kesehatan Elzadaswarman, membicarakan percepatan pembangunan fisik yang ada pada SKPD bersangkutan, di ruang kerja walikota, Senin (11/7). Hadir dala acara ini, ketiga asisten setdako, H. Amriul, Yoherman dan H. Iqbal Bermawi.
Menurut Walikota Riza Falepi, kepercayaan pemerintah pusat terhadap Payakumbuh sekarang ini cukup tinggi. Ditandai dengan mengucurnya dana APBN yang lumayan besar ke Payakumbuh, sepanjang 2016. Namun, kata walikota, kepercayaan tersebut jangan sampai dicederai, dengan tak rampungnya pekerjaan fisik yang dibelanjai dukungan dana APBN itu. “Saya akan kecewa, jika kita tak mampu menjawab kepercayaan pemerintah pusat ini,” tegasnya.
Terhadap proyek pembangunan inftastruktur di sepanjang aliran sungai Batang Agam Payakumbuh, dan Embung Bulakan di kawasan Kelurahan Limbukan, Payakumbuh Selatan, kata walikota, Kementerian Pupera, sudah memastikan bakal menambah anggarannya di tahun anggaran 2017. “Saya sudah bicarakannya dengan Pak Dirjen Sumber Daya Air Mudjiaji,” sebut walikota.
Menurut walikota, secara prinsip, pihak kementerian setuju untuk kontinuitas pembangunan penataan, normalisasi dan pemeliharaan Sungai Batang Agam, sepanjang 12 Km lebih itu. Batang Agam bakal menjadi pusat pertumbuhan kota baru yang akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Payakumbuh ke depan. Diperlukan waktu tiga sampai lima tahun lagi, buat menyelesaikan pembangunannya.
Menurut Marta Minanda, embangunan fisik disepanjang DAS Batang Agam, terdiri dari tiga bagian pekerjaan, yaitu normalisasi sungai, dalam rangka pengendalian banjir di kota ini. Bagian pekerjaannya, termasuk penggalian sendimen sungai, agar tak dangkal.
Kemudian, pengamanan tebing sungai dengan susunan batu kawat beronjong atau dengan pengedaman beton. Dimaksudkan, agar tebing sungai tidak mengalami abrasi atau runtuh ke dasar sungai.
Sementara itu, bagian pekerjaan lainnya, berupa penataan taman dan jalan disepanjang DAS Batang Agam. Di beberapa titik, pemko akan membangun ruang terbuka hijau, space buat olahraga, space buat anak-anak dan lansia bermain serta space buat pedagang kuliner. DAS Batang Agam, bakal menjadi objek pariwisata baru yang bakal ramai dikunjungi masyarakat.
Di bagian lain, walikota juga meminta, Diskoperindag memacu pembangunan pasar di Padang Kaduduk di Kelurahan Tigo Koto Diate. Kemudian, meminta Dinas Pendidikan, memacu penyelesaian pembangunan SMKN 4 berbasis IT, serta meminta Dinas Kesehatan memacu pembangunan Puskesmas Lampasi dan meminta Dirut RSUD Adnaan WD menggenjot pembangunan gedung operasi rumah sakit.
(Arief Wisa)