JAKARTA – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Mirah Midadan Fahmid, menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Republik Ceko dalam sektor berkelanjutan, khususnya energi terbarukan dan pertahanan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja BKSP DPD RI bersama Duta Besar Republik Ceko yang berlangsung di Jakarta, pada Kamis (17/10).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai potensi kerja sama yang bisa segera diimplementasikan oleh kedua negara, baik dalam sektor energi terbarukan, alutsista, maupun pertanian berbasis teknologi canggih atau smart farming.
Mirah Midadan menyoroti betapa pentingnya peningkatan kolaborasi ini untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Banyak sekali potensi kerja sama yang bisa kita bangun dengan Republik Ceko. Salah satunya adalah di sektor energi terbarukan, di mana Ceko telah berinvestasi dalam teknologi hydro atau tenaga air. Salah satu contohnya sudah ada di Sulawesi, dan kita bisa mengadopsi lebih banyak di daerah lain yang memiliki potensi serupa,” ujar Mirah Midadan.
Ceko, yang dikenal memiliki teknologi canggih dalam pengolahan energi dari air, telah menunjukkan minatnya untuk memperluas investasi di sektor ini di Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan akan mendorong pemanfaatan potensi energi terbarukan di berbagai wilayah di Indonesia, sekaligus mendukung komitmen global terhadap penggunaan energi ramah lingkungan.
Selain sektor energi, pertemuan ini juga membahas kerja sama di bidang pertahanan, di mana Ceko dikenal memiliki kekuatan besar dalam industri alutsista. Indonesia, yang terus berupaya memperkuat sektor pertahanannya, melihat peluang untuk berkolaborasi dengan Ceko guna meningkatkan kapasitas dan inovasi di bidang ini.
Tidak hanya dalam energi dan pertahanan, sektor pertanian juga menjadi fokus utama dalam pembahasan kerja sama ini.
Mirah Midadan menekankan pentingnya penerapan teknologi smart farming untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada sektor ini.
“Smart farming yang memanfaatkan teknologi canggih seperti satelit dan drone untuk memantau kondisi tanah dan pertanian menjadi peluang yang bisa kita manfaatkan. Ceko memiliki ahli di bidang ini, dan kerja sama antara universitas di Praha dengan pabrik di Indonesia sudah mulai terbentuk. Kita bisa memperluas dan mengembangkan kolaborasi ini lebih jauh untuk membantu sektor pertanian kita,” tambahnya.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat belajar dari kemajuan teknologi yang telah dikembangkan oleh Ceko, serta memanfaatkannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.
Mirah Midadan menekankan bahwa BKSP DPD RI akan terus mendorong pembahasan lebih lanjut untuk merealisasikan kerja sama strategis ini demi kepentingan kedua negara. (Red)