PADANG, EKSPRESNEWS.COM – Suasana Ramadhan 1445 Hijriah di kawasan Pantai Padang turut ramai dengan helatan “The Real Surau 2” di Masjid Mujahidin. Berlangsung pada 21 hingga 27 Maret 2024 kemarin, kegiatan ini adalah buah kerja sama lintas komunitas di Kota Padang dengan semangat untuk menghidupkan kembali spirit surau di Minangkabau. Menurut mereka, surau semestinya bukan hanya tempat shalat dan membaca ayat suci Al-Qur’an, melainkan juga tempat menghidupkan kegiatan sosial.
Menurut salah satu panitia kegiatan Willy Kurniawan, terdapat beberapa agenda yang mewadahi ekspresi keagamaan, kesenian, hingga solidaritas kemanusiaan. Antara lain pameran kaligrafi, Art Therapy, Kelas Bincang Karya, Jeda Koneksi (Jembatan Dialog Komunitas Eksklusif), hingga mural.
“Pameran kaligrafi menghadirkan karya-karya kaligrafi kontemporer dari berbagai seniman daerah di Sumatra Barat. Sebanyak 15 karya kaligrafi telah tampil. Sebesar 50% dari hasil karya yang terjual akan kita salurkan sebagai sedekah untuk kegiatan operasional Masjid Mujahidin,” ungkap Willy, Sabtu 30 Maret 2024.
Masih sejalan dengan karya-karya kaligrafi tersebut, terdapat Kelas Bincang Karya yang membahas hal-hal menarik di balik proses berkeseniannya. “Kelas Bincang karya menjadi panggung bagi para ahli dan praktisi dari Pameran Kaligrafi untuk berbagi wawasan mereka tentang fakta dan filosofi di balik karya mereka. Setiap pembicara mengungkapkan keunikan dan keindahan yang terkandung dalam setiap goresan kuas dalam kaligrafi mereka,” jelas Willy.
Tidak ketinggalan juga, terdapat Art Therapy dari Dangau Studio yang mampu mendatangkan berbagai kalangan terutama anak-anak dan kawula muda untuk mengekspresikan diri mereka melalui kuas dan goresan-goresan warna.
“Terapi Seni adalah sebuah metode yang menggunakan seni sebagai media untuk mengekspresikan diri, mengelola emosi, dan meningkatkan kesehatan mental. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh semua orang, tanpa batasan usia atau standar kemampuan seni tertentu,” ungkap Budi Irwandi, pendiri komunitas Dangau Studio.
Kemudian, untuk menguatkan nuansa silaturrahim, terdapat wadah bertukar ide dengan tajuk “Jeda Koneksi”. Menurut Ketua Pelaksana The Real Surau 2 Harissandi Muhammad Natsir, dalam salah satu rangkaian kegiatan ini para peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pembicara dan berbagi pandangan mereka tentang komunitas mereka.
“Jeda Koneksi telah hadir dalam 4 sesi yang membagikan pengalaman pembicara yang berasal dari berbagai lintas komunitas. Diskusi yang bersemangat dan beragam perspektif memperkaya pengalaman belajar bagi semua,” ungkap Haris.
Sepanjang rangkaian kegiatan selama sepekan tersebut, Masjid Mujahidin turut dihiasi oleh dinding yang kemudian berfungsi layaknya kanvas untuk mural dengan tema pembebasan Palestina. “Kehadiran mural ini juga sebagai upaya untuk menyatukan berbagai komunitas dan merayakan keindahan seni jalanan. Dengan tema seperti ini, kita membawa pesan persatuan dan perjuangan umat,”pungkas Haris. (Daffa)