EkspresNews.com – Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Riena Sovianti mengimbau agar seluruh lintas sektoral dari Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kepulauan Mentawai untuk bersama-sama mendukung serta mensosialisasikan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) Tahun 2020. Hal itu disampaikannya pada sosialisasi dan advokasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di Hotel Graha Viona Desa Sipora Jaya Kecamatan Sipora Utara, Selasa (15/8/2017).
“Saya berharap agar seluruh pihak khusus para tokoh agama dan tokoh masyarakat wajib memiliki kesadaran dan tanggung jawab moril terhadap pencegahan Filariasis ini,” tuturnya. Ia menegaskan agar seluruh masyarakat mampu menghambat pertumbuhan jumlah penderita yang terus mengalami peningkatan.
“Penyakit Filariasis hanya bisa dicegah dan jika seseorang sudah mengidap penyakit ini maka akan mengalami cacat seumur hidup” katanya.Lebih lanjut Riena menuturkan, peran seluruh pihak terhadap Belkaga di Tahun 2020 merupakan langkah antisipatif dari Dinas Kesehatan. Dengan melibatkan lintas sektoral seperti Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang tersebar diseluruh Kepulauan Mentawai bisa ikut terlibat dalam penyampaian informasi ke masyarakat.
Selain mengkonsumsi obat pencegah Filariasis, masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga lingkungan tempat tinggal karena lingkungan yang sehat akan terbebas dari jentik nyamuk. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai jembatan informasi terhadap bahaya dan pencegahan Filariasis dengan menyampaikan pada saat pertemuan keagamaan dan masyarakat.
Lebih lanjut Riena mengatakan, Indonesia menetapkan Eliminasi Kaki Gajah sebagai salah satu prioritas Nasional pengendalian penyakit menular dengan menerapkan dua strategi utama yakni memutus rantai penularan penyakit kaki gajah dengan program pemberian obat pencegahan massal filariasis di kabupaten/kota endemis penyakit kaki gajah dan upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita penyakit kaki gajah. (Nobel)