Ekspresnews.com – Menanggapi isyu akan ditariknya Mak itam Dari kota arang, Kepala Dinas Kebudayaan, Permesiuman Dan Peninggalan Sejarah Kota Sawahlunto Halomoan SH menegaskan itu Hanya isyu yang berkembang, apalagi di jejaring media sosial ranah dengan kebebasan opini yang mudah sekali nenjadi tren alias viral.
Hal ini ditegaskannya usai melakukan pertemuan sekaligus klarifikasi kepada pihak Divre II Sumatera Barat di padang pada Selasa ( 23 /7) yang lalu.
Ditemui EkspresNews.com di museum kereta api Sawahlunto saat mendampingi Tim Divre pusat yang melakukan pengecekan khusus Kondisi Mak Itam yang bernomor seri E 1060 lokomotif Gaek kedua setelah kembarannya di Jerman, Halomoan justru menyampaikan tengah melakukan proses pengoperasian mak itam kembali.
“Alhamdulillah ternyata Mak Itam masih dapat beroperasi , walau Ada beberapa suku cadang yang harus segera di ganti,” ujar Halomoan.
Memang butuh waktu yang cukup lama juga, mengingat barang tua tentu persamaan spare park butuh waktu agar bisa mach dengan si tua Mak Itam, Halomoan menambahkan buktinya untuk uji jalan, setelah dilakukan pengecekan dan sedikit perbaikan akhinya Mak itam kembali jalan, walaupun belum untuk route panjang, ujarnya lagi.
Senada dengan yang disampaikan Halomoan, Manager sarana Prasarana ka. Divre II Sumatera Barat Marsuan mengatakan butuh anggaran yang cukup besar untuk dapat beroperasi dengan baik.
Untuk itu disarankan agar kota sawahlunto segera menyurati Divre pusat di Bandung terkait pengaktifan kembali Mak Itam agar bisa diturukan tim survei untuk melihat hal yang harus segera diganti, atau yang masih bisa diperbaiki. Sehingga dari sisi penganggaran tidak memberatkan Kota Sawahlunto.
Apalagi kilas balik kebelakang, Sebelas tahun sudah dari tahun 2008 yang lalu, sejak hijrahnya Mak Itam dari Ambarawa ke Kota Sawahlunto lumbung Batu Bara Tertua di Asia Tenggara ini, dengan berbagai proses dan biaya yang tidak sedikit, tentu pemerintah kota Sawahlunto akan melakukan berbagai upaya dalam penyelamatan aset sejarah lahirnya batu bara ini. Termasuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak pihak terkait, salah satunya PT Kereta Api Indonesia ( PT.KAI) , ujar Halomoan lagi. (Ab1)