EkspresNews.com – Perang dingin yang menjadi rahasia umum di blantika pelaku seni kota arang Agaknya kembali muncul dipermukaan. Memasuki masa pelantikan walikota terpilih 17 September 2018 mendatang, Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto mengundang Komunitas music dan Budaya se Kota Sawahlunto demean tema rencana kegiatan Kesenian dalam rangka pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Deri AstaSH – Zohirin Sayuti SE.
Namun Malangnya kembali sanggar-sanggar yang dekat dengan Kantor Kebudayaan serta penggerak kampung seni Tangsi Baru Tanah Lapang Kembali terabaikan alias tidak diundang.
Sementara beberapa sanggar yang gawangi oleh rata-rata pelaku yang sama malah selalu dapat perioritas.
Kekecewaan ini diungkapkan Oleh pimpinan OK. Setia Abadi Budi Santoso yang akrab disapa Pak Mo kepada Para pelaku seni yang lain di kawasan taman Silo Kamis (13/9).
“Walau sanggar kami diundang, tapi kondisi ini kalau dibiarkan akan semakin memecah kita para pemusik,” ujar Pak Mo. Apalagi undangan yang super dadakan dimana diterima pukul 11 pagi tadi, dan rapatnya siang ini, kan Aneh, kata pak mo lag.
Beberapa pelaku seni dan budaya memang merasakan kondisi serupa, namun karena berhadapan dengan pemerintah, ya apa boleh buat, ujar Adril yang masih tergabung di Sanggar OK Lapseg.
Saat dihubungi via selular Sekreraris DKPBP Syafrizal mengaku tidak tau dengan hal yang dimaksud, bahkan bisa jadi tidak sampai kemeja kerja sekretaris . “Maaf saya tidak tau dengan kegiatan ini, biasanya surat menyurat pasti lewat sekretaris,” kata Syafrizal diujung seluler. Tapi nanti saya cek dan tanya kebidang yang bersangkutan,” tambahnya lagi.
Pengembangan seni dan budaya di kota arang Sawahlunto memang seperti tak sengaja terjadi tebang pilih dengan alasan yang tidak jelas, terakhir menurut pengakukan salah seorang pelaku seni puncaknya 2 tahun yang lalu dimana 10 pemilik dan pimpinan sanggar menghadap walikota Sawahlunto untuk mencarikan solusi, namun tak kunjung terjadi. (Ab1)