EkspresNews.com – Kurs rupiah berhasil rebound 0,31% di pasar spot ke level Rp 14.480 per dollar AS pada perdagangan Kamis (23/5). Di sisi lain, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) melemah 0,17% ke level Rp 14.513 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh situasi politik Indonesia yang mulai mereda. Kendati aparat keamanan masih berjaga-jaga di sekitar lokasi unjuk rasa hasil pilpres, sebagian gedung perkantoran dan sarana transportasi sudah beroperasi normal kembali.
Tak hanya itu, rupiah juga tertolong faktor teknikal lantaran banyak investor melakukan aksi profit taking manakala mata uang garuda sempat menembus level Rp 14.500 per dollar pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, hasil notula rapat FOMC yang dirilis dini hari tadi tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah. “Rilis rapat FOMC tidak menunjukkan secara eksplisit apakah The Fed masih bersikap dovish atau sebaliknya,” ujar Lukman.
Hanya saja, ancaman bagi rupiah tetap ada mengingat eskalasi perang dagang antara AS dan China tengah meningkat. Hal ini terjadi setelah AS memblokir perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei.
Lukman memperkirakan, arah rupiah pada perdagangan besok akan ditentukan oleh perkembangan seputar perang dagang. Ia pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.450—Rp 14.500 per dollar AS pada esok hari. (Red/Ktn)