SMA Negeri 4 Semarang Siap Gelar PTM Terbatas Senin Depan

Semarang, EkspresNews.com – Kesigapan Pemerintah akan menggelar sekolah lagi patut diapresiasi. Sudah selama hampir dua tahun pandemi covid-19 mengubah pola belajar siswa dari tatap muka menjadi daring.

Dampaknya ialah banyak siswa tertinggal mengikuti materi pelajaran telah terjadi learning loss.Peran orang tua menjadi kunci utama untuk mengizinkan putra-putrinya melaksanakan sekolah tatap muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Berhembusnya kabar baik yang diterima masyarakat terkait kembali dilaksanakan PTM disambut baik semua pihak khususnya para orang tua siswa.

Sehubungan hal tersebut SMA Negeri 4 Semarang salah satu sekolah yang sudah menyiapkan segalanya guna menyambut pelaksanaan PTM terbatas yang akan dimulai senin depan.

Berdasarkan, Instruksi Kemendagri no 35 / 2021, Instruksi Gubernur no 10/2021 tentang implmentasi PPKM level 3,4 serta Surat Edaran Gubernur no 420/0011/645 yang mendasari untuk dapat melaksanakan PTM terbatas.

” Jika masih level 4 Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) namun jika dalam aglomerasi level 3 dan 4 serta mayoritas level 3 diberi ijin melaksanakan PTM . Kota Semarang masuk aglomerasi Semarang Raya yaitu Kota Semarang , Kota Salatiga,Kab Salatiga, Kab Kendal, Kab Grobogan, Kab Demak.

Dari enam daerah yang masuk dalam Semarang raya, satu daerah yang dalam kategori level 4 yaitu kota salatiga palaksanaanya PJJ. PTM diperuntukkan bagi sekolah yang sudah pernah uji coba PTM, jika sekolah belum pernah maka secara simulasi.

Kota semarang, sekolah yang melaksanaakan PTM terbatas ada 14 Sekolah yang secara simulasi ada 31 sekolah,” tutur Kepala SMA Negeri 4 Semarang Dra.Wiji Eny Ngudi Rahayu,M.Pd saat menyampaikan sosialisasi pelaksanaan PTM terbatas kepada orang tua siswa kelas X dan XII secara virtual, Sabtu (28/8/2021).

Lebih lanjut Eny menerangkan pelaksanaan PTM terbatas diikuti oleh peserta didik kelas X dan XII. Oleh karenanya dirinya meminta orang tua siswa untuk memberikan ijin kepada putra putrinya dapat mengikuti PTM, karena orang tua merupakan salah satu pilar kekuatan sekolah,” terangnya.

Menurutnya PTM terbatas diikuti 30 persen atau 356 siswa. Semua tetap semangat dalam pelaksanan PTM. ” Pihak sekolah terus menata, kedepan jika dilanjut ada pembelajaran lagi maka kita lukir.

” Dengan diijinkannya oleh orang tua siswap menjadikan awal yang baik karena juga sebuah doa semoga pandemi segera berakhir. SMA Negeri 4 ketika melaksanakan uji coba PTM 1 dan 2 menjadi pembelajaran sekolah lain,” tegas Eny.

” Sekolah menyiapkan jogo sekolah namun semuanya untuk tetap menjaga prokes serta menerapkan 5 M,” pungkasnya.

Sementara Waka Kurikulum SMA Negeri 4 Semarang, Ririn Marikhah menyebut secara teknis bahwa pelaksanaan PTM terbatas dimulai senin 30 agustus 2021 sampai dengan 10 september 2021 simana setiap harinya PTM terbatas meliputi empat mata pelajaran masing masing durasi 30 menit jadi PTM mulai pukul 08.00 – 10.00,” ujarnya.

” Anak.selesai pelajaran langsung pulang ke rumah masing masing dan melanjutkan join PJJ pada kelasnya masing masing.

Berdasarkan pedoman peraturan nota dinas, PTM tiap kelas berisi18 anak, yang belum mendapat kesempatan PTM akan diberikan waktu pada PTM berikutnya,Jangan lupa orang tua untuk memberikan vitamin pada putra putrinya karena PTM merupakan perubahan menuju ke new normal,” terang Ririn.

Hal senada juga di sampaikan Waka Kesiswaan, Aunur Rofiq S.Ag, saat PTM terbatas dia meminta kerja samanya dengan orang tua, agar putra putrinya memakai seragam sekolah sesuai hari yang berlaku, atribut supaya mengganti yang baru sesuai kelasnya sekarang, termasuk kerapian rambut pada siswa laki laki,” paparnya.

Rofiq meminta siswa kelas X saat mengikuti PTM memakai seragam SMP bagi yang belum punya seragam SMA.

Pada kesempatan sama Waka Humas SMA Negeri 4 Semarang, Anik Purwati,M.Pd mengaku SMA Negeri 4 sudah melewati dua kali PTM,yang pertama simulasi, kedua uji coba PTM yang ketiga PTM terbatas,” jelasnya

” Dalam.persiapan PTM pihaknya sudah membentuk.jogo sekolah sejak 2020

jadi diharapkan orang tua siswa tidak perlu khawatir,” tutup Anik.

( Taufiq )