Serahkan Sertifikat di Dharmasraya, Presiden Targetkan Tahun 2023 Semua Selesai

IMG-20180207-WA0073EkspresNews.com – 1.700.000 sertifikat seharusnya diberikan kepada masyarakat Sumatera Barat, tapi sampai saat ini baru 700.000 yang bisa disertifikatkan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sertifikat kepada masyarakat di Gelanggang Olahraga (GOR) Dharmasraya, Sumatra Barat, Rabu (7/2) sore. 

“Oleh sebab itu, kantor BPN di Sumatra Barat masih punya utang pada rakyat 1.000.000 sertifikat yang harus segera diselesaikan dan tadi saya sudah perintahkan kepada menteri tahun 2023 harus selesai semuanya,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa seharusnya 126.000.000 sertifikat telah diberikan dan sudah diterima oleh masyarakat, tetapi baru 46.000.000 yang bisa dipegang sampai tahun 2015 yang lalu.

“Oleh sebab itu, masih ada 80.000.000 sertifikat di seluruh tanah air yang menjadi pekerjaan rumah, pekerjaan besar dari Kementerian BPN. Saya sudah titip perintahkan kepada Pak Menteri tahun yang lalu 5.000.0000 sertifikat yang bisa tercapai sudah kita berikan pada masyarakat,” tambah Presiden seraya menyampaikan bahwa biasanya setahun hanya 500.000, tahun 2017 sebanyak 5.000.000, tahun 2018 sebanyak 7.000.000, dan tahun 2019 sebanyak 9.000.000 sertifikat.

Alasan mengapa sertifikat ini penting, menurut Presiden, karena setiap dirinya ke daerah, provinsi, kabupaten/kota, keluhan yang masuk selalu sengketa tanah, sengketa lahan dimana-mana.

“Di hampir semua provinsi sengketa tanah antara rakyat dengan perusahaan, rakyat dengan BUMN, rakyat dengan rakyat, rakyat dengan negara, anak dengan bapak, anak dengan orang tua. Sengketa-sengketa seperti itu disebabkan karena belum pegang yang namanya tanda bukti hak untuk atas tanah yaitu sertifikat seperti yang telah hari ini dipegang,” ujar Presiden.

Hal kedua, lanjut Presiden, setelah sertifikat diterima agar diberi plastik supaya tidak rusak karena hujan dan juga difotokopi agar jika hilang mudah mengurus kembali ke Kantor BPN. Ia juga menambahkan jika ingin menjadikan sertifikat sebagai agunan agar dihitung secara cermat dan diperuntukkan sebagai modal untuk investasi atau usaha.

“Yang terakhir Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, saya ingin titip negara kita ini negara besar, kita memiliki 17.000 pulau, salah satunya adalah Sumatra, kita juga memiliki suku yang berbeda-beda, yang beragam, ada 714 suku,” tutur Presiden seraya menyampaikan bahwa keberagaman Indonesia ini menjadi contoh bagi negara lain seperti Afghanistan.

Kepala negara mengingatkan karena semua bersaudara jangan saling cemooh, terutama saat pemilihan kepala daerah, gubernur maupun presiden.

“Marilah kita jaga persaudaraan kita saudara sebangsa dan setanah air yang memang anugerah Allah yang diberikan kepada kita berbeda-beda,” pungkas Presiden seraya menyampaikan bahwa Indonesia itu luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote yang perlu dijaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga ukhuwah Islamiyyah dan watoniyah.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Seskab Pramono Anung, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.

 

 

 

This will close in 8 seconds