EkspresNews.com – Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) masih berlangsung hingga 24 Juni 2019 mendatang.
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi salah satu universitas yang turut mengalokasikan kuota mahasiswa baru melalui jalur ini.
Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani mengatakan, peserta yang mendaftar jalur SBMPTN harus memiliki nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Menurut Iva, penilaian yang digunakan di UGM berdasarkan pada pemeringkatan nilai UTBK di setiap program studi (prodi). “Ini tahun pertama, jadi kami belum bisa memberikan nilai berapa yang masuk. Tergantung pendaftarnya. Semua berdasarkan nilai UTBK,” kata Iva dilansir Kompas, Selasa (11/6/2019) pagi.
Pada 2018, UGM menerima 2.973 mahasiswa baru yang terdiri dari 2.117 mahasiswa kelompok bidang Saintek dan 856 mahasiswa kelompok bidang Soshum. Tahun lalu, prodi kelompok Saintek yang paling diminati adalah Kedokteran, Farmasi, dan Teknik Sipil.
Sementara, untuk prodi kelompok Soshum yang banyak peminatnya yaitu Hukum, Psikologi, dan Manajemen.
Pemilihan prodi pada suatu universitas menjadi bagian penting. Menurut Iva, sebaiknya peserta mendaftar pada prodi yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Hal yang perlu diingat, urutan pemilihan prodi ketika mendaftar merupakan prioritas pilihan. “Memilih prodi (program studi) yang sesuai dengan kemampuan dan hasil UTBK,” ujar Iva.
Pendaftaran SBMPTN dilakukan secara online melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Sistem online dapat sewaktu-waktu down jika diakses oleh banyak orang dalam waktu bersamaan.
Untuk menghindari hal itu, calon peserta yang memang berminat melanjutkan studi di universitas negeri dapat segera mendaftarkan diri.
Perhatian khalayak terhadap seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru ini memungkinkan adanya oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi yang ada.
Biasanya, oknum tersebut meminta sejumlah uang dengan dalil dapat membantu peserta masuk ke universitas negeri pilihannya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan peserta di universitas negeri. “Jangan percaya janji-janji pihak-pihak yang bisa membantu memasukkan ke PTN,” ujar Iva. (Abdi)