Sahabat Lansia Indonesia : Menggelar Seminar Kesehatan Klibsa Tahun 2018

EkspresNews.com – KLIBSA (Komunitas Lansia Indonesia Bahagia Seahtera dan Aktif) dan YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia) bersama YSLI (Yayasan Sahabat Lansia Indonesia) akan mengadakan “Seminar Kesehatan dan Pembangunan Lansia Indonesia”, Kamis (20/12) bertempat Rumah Sakit Yarsi jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

WhatsApp Image 2018-12-14 at 10.55.52Seminar ini mengusung tema “WHITA Senior Citizen Living Property Development/Mewujudkan Property Development dan wilayah yang aman, layak, dan memiliki suasana komunitas sehat untuk kaum Senior Citizen di Indonesia” akan digelar YSLI melalui KLIBSA dan YARSI.

Adapun sebagai speech dan Keynote Speaker/Narasumber pada seminar ini adalah Dewan Penasihat KLIBSA (Prof. Dr. Haryono Suyono, M.A. Ph.D), Ketua Umum YARSI  (Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin, P.A.K.), Direktur Utama Rumah Sakit YARSI (dr. Mulyadi Muchtiar, MARS), Prof. Dr. Emil Salim (22 Tahun menjabat sebagai Menteri di RI), Direktur Utama PT. Adhi Persada Property (Agus Sitaba), World Halal Industry Trade Alliance “WHITA” (Henry Jusuf).

Ketua Dewan Pembina KLIBSA Sylvia Djardjis Husman, Sekjen KLIBSA Dra.Dyah Lestari Andiyani, MM serta Executive Director KLIBSA Dr Nunung Rusmiati sudah mempersiapkan  Program  local & international Tour khusus untuk Senior Citizen yang lengkap dengan Team dokter-dokter Medical service nya.

Dr KH Robi Nurhadi khusus utk ummat Islam, sdh mempersiapkan Program Pesantren Lansia KLIBSA, sedangkan Agefriendly Hotel utk umum, sdh di programkan oleh Team FK UI yang dikoordinir Ir Edrial Eddin MBA. Senior Celebrity Titik Puspa akan Tampil sebagai model Lansia Productive di Abad ke 21 ini.

Prof Dr Harun Al-Rasyid dari WHITA TRADE akan mempersiapkan FS WHITA Senior Citizen Living Property. Bakti S Luddin Ketua umum YSLI & Agoestansil Syarosah Dewan Pembina YSLI lagi  mempersiapkan Strategic Partnership utk Pengembangan Kawasan Ramah Lansia di bbrp lokasi.

WhatsApp Image 2018-12-14 at 10.55.53Hal ini disampaikan Betha A Djardjis, Board of Trustee Klibsa, Jumat (14/12) di Jakarta, lanjutnya KLIBSA merupakan bagian dari WHITA yang didirikan untuk menjadi wadah sosial dan ekonomi bagi seluruh lansia dan pelaku usaha (Stakeholder) pada industri ini dengan melaksanakan strategi inclusive economy sebagai model agar Indonesia dapat mandiri dan merdeka secara ekonomi, khususnya pada aging industry (industri khusus lansia).

Selanjutnya Betha A Djardjis mengatakan populasi lansia di Indonesia pada tahun 2017 adalah sebesar 23,66 juta jiwa atau sebesar 9,03% dari penduduk Indonesia, yang mana secara proporsi diprediksi akan terus meningkat tiap tahunnya hingga 12,9% pada tahun 2030 (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017. Kilas balik pada tahun 2015, angka ketergantungan lansia adalah sebesar 13,28%, yang berarti tiap 100 orang penduduk Indonesia dengan usia produktif harus menanggung 14 orang lansia. (Badan Pusat Statistik 2015).

Dalam rangka melayani dan melindungi para lansia di Indonesia agar hak dasar mereka terpenuhi, YSLI melalui KLIBSA yang merupakan bagian dari WHITA (World Halal Industry & Trade Alliance), didirikan untuk menjadi wadah sosial ekonomi bagi seluruh lansia dan pelaku usaha (stake holder) pada industry ini, dengan melaksanakan strategi Inclusive Economy sebagai model agar Indonesia dapat mandiri dan merdeka secara ekonomi, khususnya pada “Aging Industry” (Industri khusus Lansia), ucapnya.

Dijelaskan Betha A Djardjis, WHITA adalah perkumpulan berbagai Perusahaan, Lembaga Pendidikan dan Lembaga Swadaya Masyarakat di dunia, yang ingin membangun konsep ekonomi halal serta menyumbangkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan usaha dan jaringan kerja kepada seluruh masyarakat di Kabupaten/kota di Indonesia.

Konsep Ekonomi Halal akan dilaksanakan melalui pola kerjasama antara Pemerintah dan Swasta (Public-Private Partnership) secara terpadu dan berkelanjutan untuk mengurangi kemiskinan dan membangun pondasi Ekonomi Halal yang kokoh di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.

Ditambahkan keterangannya, program kerja WHITA akan menyasar lima sektor utama yaitu, sosial kemasyarakatan, penguatan ekonomi, pengelolaan lingkungan, kesehatan dan pendidikan. Sentuhan awal pada sektor sosial kemasyarakatan dan ekonomi halal, adalah membangun pondasi rantai tata niaga industri makanan, pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang kokoh untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada sektor lainnya secara berkelanjutan.

Motivational event, Festival motivasi tahunan yang dilaksanakan setiap 1 Oktober, bersamaan dengan “Hari Lansia Sedunia”. Event ini diselenggarakan sebagai penyampai pesan kepada stakeholder internasional bahwa Indonesia sudah siap bekerjasama dan mengelola investasi pelatihan kreativitas bagi lansia di bidang handicraft, perkebunan organik, dan lainnya.

Penyelengaraan event ini bekerjasama dengan berbagai institusi pemerintahan serta pihak swasta yang memiliki visi yang sama. Age Friendly, melakukan seleksi, akreditasi dan penghargaan kota ramah lansia (Age Friendly Award) kepada seluruh Kabupaten dan Kota di Indonesia. Program diselenggaraan agar Pemerintah Kabupaten dan Kota di Indonesia termotivasi untuk membangun kota layak huni bagi seluruh warga berusia produktif maupun lanjut, baik yang sejahtera ataupun yang pra-sejahtera.

Pelaksanaan program ini akan menjadi entry point pembangunan aging industry di Indonesia secara terencana dan terukur, sehingga diharapkan akan memiliki dampak signifikan bagi peningkatan GDP Indonesia

Advokasi, Edukasi Kesehatan & Spiritual lansia merupakan bagian dari paket membership warga emas dengan biaya yang sangat terjangkau bagi seluruh lansia di Indonesia. Melalui program ini, para lansia akan dipandu agar dapat menikmati anugerah kehidupan yaitu kebahagiaan, kebugaran serta kesehatan, dan dapat terus aktif pada usia emas dengan aktifitas mingguan “Klibsa-Body, Mind & Soul Healing” yang merupakan senam pencegahan dan penyembuhan penyakit tubuh, pikiran dan jiwa.

Disamping itu KLIBSA mengadakan pelatihan-pelatihan kreativitas bagi lansia di bidang home industry seperti, Industri kerajinan tangan, Industri mikro sayuran organik, Industri makanan ringan dalam kemasan, Industri kuliner lokal. “Diharapkan dengan adanya home industry yang dijalankan para lansia, maka akan tercipta sumber pendapatan, kreasi serta motivasi baru bagi para lansia,” ungkap Betha A Djardjis. (Abdi)

 

 

 

This will close in 8 seconds