Ekspresnews.com – Terkait rencana akan dimulainya rehab tahap akhir Irigasi Batanghari pada tahun 2020 ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Bagian Perekonomian dan SDA kembali menggelar rapat koordinasi dengan pihak BWS V Sumatera, Dinas Pertanian serta Dinas Pangan dan Perikanan, Jum’at (24/01/20). Rapat yang digelar di Ruang Rapat Asisten II itu dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah, Sugedianto.
Rapat yang digelar kali ini adalah rapat kedua, setelah rapat pertama telah digelar pada 16 Januari 2020 lalu.
Dikatakan Sugedianto, proses rehab tahap akhir Irigasi Batanghari akan ditandai dengan penutupan pintu air Bendungan Batanghari Batu Bakawuik. “Proses ini tentu akan mempengaruhi pasokan air untuk sawah petani dan tambak ikan yang ada di Dharmasraya. Untuk itu, agar proses ini tidak terlalu berdampak pada masyarakat petani sawah dan petani ikan, tentu kita perlu mencari dan menyepakati bersama kapan waktu terbaik untuk memulai proses rehab ini,” kata Sugedianto.
Memang, menurut paparan pihak Dinas Pertanian, petani di bagian wilayah yang akan terdampak pengeringan oleh rehab irigasi ini, ada yang baru dan sedang mulai proses tanam. Rerata, usia padi petani baru di kisaran 1-15 hari. Pun demikian dengan petani ikan, menurut pihak Dinas Pangan dan Perikanan, masih belum panen. Artinya, dalam kondisi sekarang ini, petani sawah dan petani ikan sedang membutuhkan air untuk produksi padi dan ikan mereka. Sementara di sisi lain, rehab tahap akhir Irigasi Batanghari harus dilakukan dalam rentang waktu Maret hingga September 2020 ini.
Untuk jangka pendek, kata Sugedianto, rehab irigasi ini sedikit banyaknya tentu akan berdampak pada petani Dharmasraya. Namun demikian, rehab irigasi ini juga diperlukan untuk peningkatan produksi pertanian jangka panjang. “Maka dari itu, besar harapan kita, masyarakat petani dapat bersabar nantinya selama proses rehab irigasi ini dilaksanakan,” tukuk Sugedianto.
Setelah saling mengemukakan pendapat, semua pihak yang terlibat dalam rapat tersebut akhirnya sepakat merencanakan penutupan pintu air bendungan Batu Bakawuik akan dilakukan pada pertengahan bulan April 2020. Selain mengingat kebutuhan air sawah petani saat ini dan masa pengerjaan yang juga tidak terlalu panjang, waktu ini disepakati untuk menghindari musim penghujan. Karena hal itu tentu juga akan berpengaruh pada kualitas bangunan rehab.
Direncanakan, setelah rapat ini, Pemkab Dharmasraya bersama pihak terkait akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana jadwal penututupan pintu air bendungan batanghari. “Diperkirakan sekitar tanggal 17 Februari, kita menunggu kontrak dengan pihak rekanan selesai,” tandasnya.