EkspresNews.com – Program malam bina iman dan taqwa (Mbit) yang di cetuskan beberapa tahun silam oleh pemerintah daerah Kota Solok, yang digadang—gadang sebagi penunjang daerah tersebut sebagai daerah yang berlandaskan kepada nilai-nilai agama islam sesuai dengan sebutanya kota beras serambi madinah.
Namun, dalam perjalananya program tersebut terkesan kehilangan ruhnya, karena tidak didukung dengan konsep yang mumpuni. Demikian disampaikan oleh juru bicara DPRD Kota Solok Ilzan Sumarta, saat sidang paripurna istimewa DPRD Kota Solok dengan agenda penyampaian rekomendasi DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban Walikota Solok tahun anggaran 2017, Selasa (17/4).
Disampaikan Ilzan Sumarta, utnuk penyelenggaraan malam bina iman dan taqwa perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Karena dinilai persentasenya saat ini jauh berkurang dari awal perencanaanya.
Kalau kita lihat, dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini pelaksanaan mabit ini hanya sekedar saja tidak adanya keseriusan dari pemerintah daerah bersama dinas terkait untuk meningkatkan kulaitas dari program tersebut. Pada hal saat ini Kota Solok telah menyandang sebutan Kota Beras semabi madinah, yang artinya siap untuk menjadikan daerah ini sebagai penghasil generasi penerus bangsa yang berlandaskan kepada nilai-nilai agama Islam.
Kalau hal ini terus dibiarkan dan tidak adanya keinginan dari pemerintah Kota Solok untuk menciptakan inovasi baru dalam penyelenggaraanya, kita yakin dan percaya tujuan daerah ini untuk mewujudkan kota beras serambi madinah tidak akan terwujud. Karena untuk mewujudkan semua itu harus dimulai dari bawah terlebih dahulu, ujar iizan Sumarta.
Diharapkanya, kepada pemerintah daerah kedepanya agar dapat membuat konsep baru terhadap penyelenggaraan malam bina iman dan taqwa ini, kita akui untuk mencapai itu tidak semudah membalikan telapak tangan, pemerintah harus mengandeng seluruh unsur yang ada baik itu lembaga adat dan masyarakat. (edrin)