EkspresNews.com – Pembicaraan antara Pemerintahan Afghanistan dan Taliban dimulai di Ibukota Qatar, Doha pada hari Sabtu dengan tujuan mengakhiri konflik yang telah menghancurkan negara dan menewaskan puluhan ribu pejuang serta warga sipil.
Konflik tersebut juga melibatkan aksi militer luar negeri terlama di Amerika Serikat yang membuat kesal tiga presiden Amerika Serikat berturut-turut.
Dilansir dari Antara, pejabat, diplomat dan analis mengatakan perundingan itu belum menjamin terjadinya perdamaia. Jalan menuju perdamaian tidak akan mudah. “Negosiasi itu harus menjawab berbagai pertanyaan mendalam tentang negara seperti apa yang diinginkan warga Afghanistan,” kata Deborah Lyons, perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan kepada Dewan Keamanan PBB. (Ant)