EkspresNews.com – Mahasiswa adalah generasi harapan kita menjadi pengganti generasi sekarang menjadi pemimpin dimasa datang. Masa Mahasiswa menuntut ilmu dikampus adalah masa emas untuk mempersiapkan diri untuk jadi generasi yang unggul. Tapi keadaan sekarang kadangkala kita menjadi miris karena hari ini kita masih disajikan dengan berita tentang karakter mahasiswa yang sebahagiannya buruk seperti pergaulan bebas, narkoba, tawuran, mudah di provokasi, malas dan sebagainya.
Karakter mahasiswa yang buruk itu banyak penyebabnya. seperti : pengaruh keluarga, sosial, menispisnya nilai agama, nilai adat, dan sebagainya. Seperti kita ketahui bahwa institusi pendidikan dari PAUD sampai perguruan tinggi sangat berperan dalam membentuk karakter manusia termasuk kehidupan kampus. Jadi kita harus menjadikan kampus sebagai pusat pembinaan karakter mahasiswa dalam mempersiapkan generasi unggul.
Apa Karakter Itu ?
Karakter adalah sifat yang di bawa tiap individu dan merupakan nilai-nilai perilaku manusia berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Kita yakin bahwa pendidikan karakter memerlukan keterlibatan semua pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat luas dan tentunya intutuisi kampus.
Untuk membentuk
karakter mahasiswa yang unggul di kehidupan, maka selain diberikan pendidikan
akademis, pendidikan karakter pun sangat diperlukan. Dalam hal ini salah satu
penelitian di IBM menunjukkan, bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 90
persen karakter. Sedangkan sisanya 10 persen ditentukan oleh kemampuan akademiknya. Membangun karakter yang unggul membutuhkan proses
yang panjang dan berkelanjutan.
Penulis berkeyakinan bahwa betapa pentingnya pendidikan karakter untuk mahasiswa. Pendidikan karakter bagi Mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan akhlak dan sifat terpuji, serta pribadi unggul dan jangan hanya menjadi mahasiswa yang pandai secara akademik saja namun tidak berkarakter. Mahasiswa setelah lulus sebagian berkrakter tak terpuji seperti melakukan korupsi, tindakan amoral, tindakan kriminal dan sebagainya yang akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara. Kita mengharapkan mahasiswa ketika terjun di dalam masyarakat dan dunia kerja maka karakter terpuji itu akan menjadi benteng dari berbagai tindakan negatif tersebut serta menjadi wadah untuk pengembangan diri, menjadi seseorang yang berkarakter unggul.
Peranan Kampus Dalam Pembentukan Karakter.
Dalam pembentukan karakter mahasisiwa ada beberapa cara yang efektif dalam membentuk karakter mahasiswa yang unggul seperti: peranan dosen, sistem penilaian, metode pengajaran, reward dan punishment, organisasi kampus dan sebagiannya.
Dosen sebagai teladan merupakan aktor terpenting didalam membangun karakter mahasiswa. Disamping kewajiban utama dosen mentransfer knowledge kepada mahasiswa, dosen juga sebagai panutan (role of model) akan menjadi contoh bagi mahasiswanya. Dosen harus menunjukan karakter yang unggul didepan mahasiswa seperti disiplin, jujur, membantu, ramah tetapi tegas, adil, dan sebagainya. Pada umumnya sekarang lama studi mahasiswa kuliah di kampus adalah rata-rata. Selama empat tahun itu, adalah waktu yang cukup untuk membina karakter mahasiswa yang unggul tersebut.
Kebanyakan mahasiswa dalam mengambil matakuliah hanya mengharapkan lulus dengan nilai bagus. Maka sebaiknya memberikan nilai itu para dosen mengutamakan penilaian karakter, sikap, dengan memberi bobot lebih tinggi dari pada ujian tulis. Komponen dalam penilaian tidak hanya ujian tulis dalam bentuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester tetapi banyak bobotnya dalam proses belajar dan mengajar kelas pada nilai totalnya antara lain tingkat kehadiran (absensi), partisipasi, sikap, presentasi, tugas dan sebagainya. Kemudian, reward dan punishment harus diterapkan untuk membentuk karakter unggul mahasiswa.
Selanjutnya, reward dan punishment juga efektif dalam membentuk karakter mahasiswa yang unggul. Reward adalah memberikan situasi nyaman kepada mahasiswa sehingga mahasiswa cenderung mengulang prilaku sehingga menjadi kebiasaan (karakter), sebaliknya punishment adalah memberikan keadaan ketidaknyamanan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa menghentikan prilaku buruknya tersebut. Reward dan punishment itu bisa diterapkan ke mahasiswa seperti: mahasiswa yang disiplin, jujur dalam pembuatan tugas, menghargai teman, akan diberi nilai yang tinggi dan sebaliknya karakter yang jelek akan diberi nilai yang rendah.
Kemudian, teaching method juga berkontribusi signifikan dalam pembentukan karakter mahasiswa seperti mahasiswa diberikan tugas dalam kelompok maka secara alamiah mahasiswa akan belajar bagaimana bekerja sama dengan mahasiswa lain, mengatasi konflik, memahami kepemimpinan. Contoh teaching method lain nya adalah mahasiswa harus berkomunikasi dengan dunia nyata seperti duania industri sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk hidup yang nyata tidak hanya sibuk dengan kelas, buku dan ujian tulis.
Karakter mahasiswa bisa dibentuk dengan aktif di organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan kampus. Pada umumnya organisasi yang ada dikampus akan membekali mahasiswa dengan pelatihan seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajemen organisasi, pelatihan softskill, pelatihan karakter itu sendiri, dan lain sebagiannya. Dengan adanya pelatihan tersebut akan membentuk karakter mahasiswa itu sendiri. Pelatihan seperti bagaimana cara berbicara didepan umum, memimpin sebuah rapat, mengatur dan memanajemen konflik.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakter yang unggul sangat menetukan suksesnya seorang induvidu, keluarga dan bangsa. Karakter itu dibentuk tidak secara instan tetapi memerlukan proses yang panjang terutama dalam proses pendidikan yaitu PAUD sampai perguruan tinggi. Kampus sangat berperan dalam membentuk karakter mahasiswa sehingga segala aktifitas kampus seperti peranan dosen, teaching method, sistem penilaian, reward dan punishment dan organisasi mahasiswa. Akhirnya, kampus harus mengusahakan secara integrasi cara yang efektif diatas dalam membentuk karakter mahasiswa yang unggul.
Padang, Januari 2020
Penulis : Yulihasri – Pemerhati Perilaku, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang