Penilaian IGA 2022, Pemko Siapkan Inovasi Secara Kualitas dan Kuantitas

PADANG PANJANG, EKSPRESNEWS.COM – Pemerintah Kota melakukan persiapan Penilaian Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Proses penyiapan dokumen inovasi dari segi kualitas dan kuantitas bakal dilaksanakan jelang penginputan data paling lama 31 Juli mendatang.

Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si pada rapat persiapan Penilaian IGA 2022
bersama kepala berbagai OPD, camat, lurah dan pejabat terkait lainnya, Selasa (19/7) menyampaikan, inovasi yang lahir di Kota Padang Panjang terbukti dan diakui oleh pusat.

“Terkait Inovasi, kita berlari bukan lagi teori. Kita buktikan, penilaian sebelumnya, Padang Panjang meraih peringkat ketiga nasional dari ratusan kabupaten dan kota di Indonesia. Ini harus ditingkatkan. Atau dipertahankan. Mempertahankan lebih sulit dari meraih,” katanya.

Penilaian IGA, sebut Sonny, memiliki tujuan peningkatan daya saing dan peningkatan pelayanan publik.

“Penilaian IGA memiliki tujuan yang sangat baik bagi daerah. Banyak cara menciptakan inovasi yang berdampak bagi masyarakat luas. Inovasi yang lama hendaknya juga terus dikembangkan dengan sentuhan baru,” ujarnya.

Pada proses persiapan penginputan inovasi di berbagai kelurahan, kecamatan dan OPD, Sonny meminta pihak terkait berkordinasi dan berkonsultasi dengan Bappeda.

Kepala Bappeda, Rusdianto, S.IP, M.M menyampaikan, bakal membuka klinik, melakukan monitoring dan mengevaluasi inovasi serta kendalanya di berbagai OPD. Kepada OPD, Rusdianto meminta bisa memilah dan memilih inovasi yang memiliki tingkat kematangan yang baik, namun tetap memperhitungkan kuantitas.

“Tantangan IGA 2022 bukan hanya kualitas melainkan juga kuantitas. Pilah dan pilih inovasi yang memiliki nilai 120 ke atas, kemanfaatannya dan tetap memperhitungkan jumlah. Bappeda membuka klinik IGA setiap hari bila perlu untuk OPD,” sebutnya.

Tahun 2021 lalu, Kota Padang Panjang masuk tiga besar dari ratusan kabupaten pada penilaian IGA. Beberapa inovasi saat itu dinilai di atas rata-rata dan diakui nasional. Yaitu, Desa Wisata Kubu Gadang, Smart Water System dari PDAM,serta Rachel SMPN 6. (Dian)

 

 

 

This will close in 8 seconds