Pengembangan Dan Keberlanjutan Karir Digital Freelancer Dari Generasi Muda (Mahasiswa) Di Indonesia

Hendra Lukito, S.E., M.M., Ph.D adalah Ketua Departemen Manajemen FEB Universitas Andalas

Semenjak covid-19 mewabah di Indonesia, profesi atau pekerjaan digital freelancer semakin banyak diminati terutama oleh generasi muda untuk memperoleh pendapatan dengan melakukan bisnis melalui penggunaan teknologi informasi. Kondisi ini berlanjut terus sampai berakhirnya pandemi covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah pada akhir tahun lalu yang menjadikan covid-19 sebagai wabah endemi yang penanganannya diserahkan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait. 

Ketua Departemen Manajemen FEB Unand, Hendra Lukito, S.E., M.M., Ph.D

EKSPRESNEWS.COM – Dalam kenyataannya walaupun wabah covid-19 sudah berakhir tetapi bisnis online tetap memiliki bagian terbesar dalam transaksi penjualan yang terjadi di dalam perekonomian yang sama-sama menguntungkan baik bagi pembeli maupun penjual yang terlibat dalam transaksi online ini. Semua pihak yang terlibat dalam bisnis online tentu saja akan memperoleh keuntungan yang mampu memberikan manfaat baik kepada pembeli, penjual maupun pemilik aplikasi yang terlibat dalam langsung dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan data yang tersedia dan survei sederhana yang dilakukan maka pelaku dari bisnis online ini kebanyakan diminati oleh generasi muda di Indonesia yang menggambarkan bahwa generasi muda memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap profesi yang dikenal dengan istilah lainnnya adalah digital freelancer. Digital freelancer secara konsep merupakan pelaku bisnis online yang bekerja secara fleksibel dengan memanfaatkan kemajuan teknologi baik berupa bisnis online maupun kegiatan lain dalam bisnis yang melibatkan banyak pihak dan memiliki keterkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal menarik dari data dan survei sederhana yang telah dilakukan adalah bahwa generasi muda yang berminat tersebut termasuk didalamnya adalah kalangan mahasiswa yang sebenarnya masih menjalani kuliah dan tentu saja akan memiliki keterbatasan yang tinggi dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Digital freelancer dikalangan mahasiswa pada dasarnya memiliki konsep kegiatan yang sama dengan digital freelancer yang dilakukan oleh generasi muda pada umumnya dimana pekerjaan ini memiliki banyak keuntungan dan manfaat bagi pelakunya. Disamping adanya fleksibiltas dari penggunaan waktu pelakunya, juga memungkinkan pelaku bisnis digital ini untuk mampu mengatur waktu kerja serta keseimbangan yang baik antara kegiatan bekerja dengan kehidupannya. Secara teori ketiga kondisi tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan kemampuan dari digital freelancer itu sendiri untuk memperoleh keuntungan dari profesi yang ditekuninya tersebut. Tetapi tentunya hubungan ini perlu diteliti lebih lanjut untuk kasus tertentu dimana kemungkinan adanya penerimaan atau tidak dari hubungan yang kuat secara teori dari ketiga variabel tersebut terhadap kinerja digital freelancer.

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pengaturan kerja yang fleksibel,  beban kerja dan keseimbangan antara kehidupan dan kerja terhadap kinerja digital freelancer dikalangan generasi muda terutama mahasiswa dilakukan dengan kasus pada mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia membuktikan bahwa memang dalam prakteknya terdapat pengaruh dari beberapa variabel tersebut terhadap kinerja digital freelancer tersebut. Setelah melalui beberapa tahapan dalam proses penelitian ilmiah yang dimulai dengan menganalisis fenomena dilapangan yang menggambarkan pentingnya penelitian yang dilakukan karena adanya kecenderungan peningkatan dari jumlah digital freelancer dikalangan mahasiswa serta semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan bisnis online ini. Dari sisi masyarakat pengguna bisnis online ini salah satu keuntungan terbesar yang diperoleh adanya harga yang relatif murah dibandingkan dengan pembelian yang dilakukan secara manual atau offline. Disamping adanya keuntungan dari segi harga tersebut, pengguna bisnis online juga bisa merasakan manfaat lain seperti bisanya dilakukan pembayaran setelah barang yang dipesan sampai ditempat tujuan.

Setelah melalui tahapan dalam penelitian ilmiah maka peneliti memperoleh hasil bahwa dari tiga variabel penentu kinerja yaitu pengaturan kerja yang fleksibel,  beban kerja dan keseimbangan antara kehidupan dan kerja yang mempengaruhi kinerja digital freelancer dikalangan mahasiswa maka hanya variabel pengaturan kerja yang fleksibel dan keseimbangan antara kehidupan dan kerja yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja digital freelancer dikalangan mahasiswa yang maknanya adalah dengan melakukan pekerjaan sebagai digital freelancer maka mahasiswa yang mengeluti bisnis ini akan memungkinkan mahasiswa tersebut untuk melakukan pengaturan kerja secara fleksibel yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kinerja mahasiswa tersebut sebagai digital freelancer. Begitupun dengan variabel keseimbangan antara kehidupan dan kerja yang dijalani seorang mahasiswa sebagai seorang digital freelancer yang jika bisa diwujudkan keseimbangan tersebut maka akan meningkatkan kinerja mahasiswa yang berprofesi sebagai  digital freelancer tersebut. Hanya variabel beban kerja yang tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mahasiswa yang berprofesi sebagai digital freelancer, artinya adalah beban kerja tidak secara nyata mempengaruhi kinerja digital freelancer yang disebabkan oleh fleksibilitas dari mahasiswa tersebut dalam melakukan pekerjaan sebagai pelaku bisnis digital.

Temuan dalam penelitian yang telah dilakukan memberikan manfaat baik bagi pelaku bisnis digital maupun pemerintah yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan karir pelaku bisnis digital termasuk free lancer dikalangan mahasiswa. Beberapa implikasi berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: pentingnya pelaku bisnis digital termasuk free lancer untuk tetap memperhatikan fleksibilitas dari jam kerja agar semakin meningkatkan kinerjanya serta lebih menyeimbangkan antara kegiatan dan kehidupan serta pekerjaan yang lebih baik agar semakin mampu meningkatkan kinerjanya. Sedangkan untuk kelebihan beban kerja agar lebih disesuaikan dengan kemampuan pelaku bisnis digital termasuk digital freelancer agar bisa tetap meningkatkan kinerjanya. Bagi pemerintah sebagai salah satu pihak yang ikut berperan dalam kelancaran kegiatan dalam bisnis digital hendaknya mampu melakukan pengembangan dan pelatihan bagi pelaku bisnis digital agar semakin meningkat kinerjanya yang pada akhirnya akan berkontribusi kepada perekonomian. (***)