APA itu jurnalistik?
Kita mulai ulasan tentang pengantar jurnalistik (introduction to journalism) ini dengan membuka kamus dulu untuk melihat arti jurnalistik secara bahasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, jurnalistik artinya adalah yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran.
Dalam bahasa Inggris, di Kamus Merriam-Webster, kata journalistic berarti “relating to journalists or journalism” (berkaitan dengan jurnalis/wartawan atau jurnalisme).
Jurnalisme sendiri artinya: The collection and editing of news for presentation through the media; The public press; An academic study concerned with the collection and editing of news or the management of a news medium Writing designed for publication in a newspaper or magazine. Writing characterized by a direct presentation of facts or description of events without an attempt at interpretation. Writing designed to appeal to current popular taste or public interest.
Laman American Press menuliskan pengertian jurnalistik sebagai berikut:
Journalism is the activity of gathering, assessing, creating, and presenting news and information. It is also the product of these activities.
Dengan demikian, dapat disimpulkan, jurnalistik adalah aktivitas atau proses mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, menulis, menyunting, dan menyajikan atau mempublikasikan berita dan informasi (news and information) tentang peristiwa.
Berita (news) sendiri artinya informasi tentang peristiwa atau kejadian terbaru, misalnya informasi tentang aksi demo, seminar, pelantikan, kriminalitas, bencana, dan peristiwa sehari-hari lainnya. Astrid S. Susanto mendefinisikan jurnalistik sebagai kejadian pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.
Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebaran kepada masyarakat.
A.W. Widjaja menyatakan jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang actual dan factual dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Djen Amar menyatakan, jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
Asal-usul Kata Jurnalistik
Jurnalistik berasal dari bahasa Prancis, du jour, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Inggris, jurnalistik berasal dari kata journal yang artinya laporan.
Berbagai literatur tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM) sebagai asal-usul kata dan kelahiran jurnalistik dan media.
Acta Diurna adalah papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang). Acta Diurna disebut-sebut sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada “Acta Diurna”.
Demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum.
Isi pengumuman itu dibagi menjadi dua:
- Acta Senatus — berisi laporan singkat tentang jalannya persidangan yang diikuti oleh anggota senat. Keputusan yang diambil dalam rapat senat dipajang dalam papan pengumuman ini.
- Acta Diurna — berisi keputusan hasil rapat-rapat dan kejadian penting lainnya, hangat atau yang tengah menjadi perhatian umum (aktual).
Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan.
Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap hari.”
Kata “Diurnal” diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”,“catatan harian”, atau “laporan”.
Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan) serta jurnalistik atau jurnalisme.
Media Jurnalistik. Jurnalistik melahirkan media sebagai sarana publikasi atau penyebarluasan berita dan informasi. Media dalam konteks jurnalistik merupakan singkatan dari media massa (mass media).
Media massa sendiri singkatan dari media komunikasi massa (mass media communication), yakni saana komunikasi atau penampaian pesan kepada orang banyak.
Media Jurnalistik saat ini terdiri dari tiga macam:
Media Cetak — Suratkabar/koran, majalah, tabloid.
Media Elektronik — Radio, televisi, film.
Media Online — Situs web berita, Media Siber.
Mesin cetak pertama kali dibuat oleh Johann Gutenbuerg tahun 1450 di Kota Minz Jerman. Melalui mesin cetak ciptaan Gutenbuerg ini, terbitlah koran pertama di Eropa tahun 1609 di kota Wolfenbuttel yang diberi nama Avisa Relation Order Zeitung.
Di Amerika Serikat, surat kabar pertama bernama The Boston News Letter tahun 1704. Ensiklopedia Indonesia menyebutkan, surat kabar tertua di dunia adalah Tjin Tie Kwan Po dan Hino Tsjao yang diterbitkan di Cina tahun 400 sesudah Masehi.
Dari mesin cetak ciptaan Gutenbuerg kemudian muncul istilah “Pers” (Press) yang merujuk pada media massa dan wartawan.
Dalam KBBI, pers diartikan sebagai berikut: usaha percetakan dan penerbitan usaha pengumpulan dan penyiaran berita penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, dan radio orang yang bergerak dalam penyiaran berita medium penyiaran berita, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film.
Produk Jurnalistik
Jurnalistik adalah aktivitas atau proses mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, menulis, menyunting, dan menyajikan atau mempublikasikan berita dan informasi (news and information) tentang peristiwa.
Dengan demikian, produk jurnalistik atau hasil kerja para jurnalis (wartawan) adalah berita dan informasi.
Namun, dalam ilmu jurnalistik, dikenal tiga jenis produk utama jurnalistik, yaitu:
Berita (News). Baca: Kumpulan contoh berita
Feature (Features). Baca: Contoh Berita Feature
Opini (Views). Baca: Contoh Opini
Dalam dunia jurnalistik, dikenal pula Kode Etik Jurnalistik sebagai pedoman wartawan dalam melaksanakan tugasnya dan Sembilan Elemen Jurnalisme sebagai panduan umum para jurnalis, serta Bahasa Jurnalistik, yaitu gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. (*)