EkspresNews.com – Gendrang Pileg 2019 di seluruh wilayah Indonesia sudah menggema, begitu juga bagi daerah Kota/Kabupaten Solok. Untuk mengantisipasi bahaya hoax dan paham radikal serta redikalisme muncul di tengah masyarakat. Disini sangat dibutuhkan peran Para Penyuluh Agama dan pengurus Masjid yang ada di wilayah hukum Mapolres Solok Kota, dan Kabupaten Solok.
Hal demikian diungkapkan Kapolres Solok Kota AKBP, Dony Setiawan, S,I,K, MH, dalam sambutanya pada acara Silaturahmi dan Deklarasi Pengurus Madjid Kab/Kota Solok dalam Penanggulangan bahaya hoax dan paham radikalisme di daerah Kabupaten/Kota Solok Senin, (30/04) di Mapolres Solok Kota.
Dony Setiawan menilai, berhubung tahapan Pilet saat ini sudah diambang pintu. Para bacalek untuk duduk di kursi DPRD Kabupaten Kota, DPRD Propinsi, bahkan di DPR RI/ MPR RI, dan DPD RI. Menghalaikan berbagai cara untuk mempengaruhi warga, dengan cara mendatangi Rumah Warga, dalam merai simpatisan.
Malah bisa saja datang melalui Masjid dan Suarau-surau, serta tempat ibadah lainya dan juga sekolah-sekolah untuk mencari simpati warga dengan berita bohong atau hoax. “Untuk mengantisipasi permasalahan itu, peran pemangku agama, seperti pengurus Masjid, Mushalla, para ustad dan ustazah, kiyai, da,i, dan pemangku agama lainya jangan sampai tertipu oleh cara-cara yang merusak akhidah, dan nilai-nilai Agama,” ujar Dony.
Dony meminta, peran para Pengurus Masjid dan pemangku agama lainya, yang ada di Kabupaten/Kota Solok menjadi salah satu tokoh kunci yang akan membantu mewujudkan terkendalinya sikap radikal dan berita hoax. Sikap radikal, pada hakekatnya biasa saja, Akan tetapi paham radikal yang menjadi radikalisme bisa merusak tatanan masyarakat yang mestinya tentram dan damai. Dimana paham Radikalisme bisa berujung pada Terorisme yang bisa memecah belah ummat.
” Oleh karena itu para penyuluh agama di daerah diminta untuk ikut mendorong terciptanya ketenteraman dengan memberi penjelasan tentang bahaya hoax dan radikalisme dan terorisme ditengah masyarakat,” pinta Kapolres Solok Kota.
Dony Setiawan mengharapkan, melalui sosialisasi dan silaturahmi ini. Yang diikuti ratusan para Pengurus Masjid/Mushalla, para Da,i, ustad, buya, dan pembesar agama itu. Dia meminta, pilihan yang tepat lah bagi para pengurus Masjid, da,i, dan pemangku agama lainya. untuk menumpangkan harapan kepada para penyuluh untuk mencegah dan menangkal bahaya radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat. Karena para penyuluh berhadapan langsung secara face and to face dengan Masyarakat luas.
Sementara itu Ketua MUI Solok
Afrizal Tahib menyebutkan, upaya melakukan dan memerangi hoaz dan radikalisne ditengah masyarakat luas. Sangat petlu prran kita bersama pemangku agama, agar lebih berjalan maksimal. Sangat petlu sinerjisasi dengan pemerintah dan aparat lainya. Dan sangat memerlukan sinergi antarelemen dan bahkan antar institusi terkait lainya.
Sebagai ketua Mui Solok, Afrizal Tahip sangat mengapresiasi pertemuan yang di gagas oleh Kapolres Solok Kota dan jajaranya, semoga kedepan akan menjadi bekal bagi para pemangku agama dalam memerangi hoax dan munculnya paham radikalisme di Jajaran Wilayah Kota/Kabupaten Solok kedepanya.
Pengurus agama dan penyuluh agama di setiap daerah itu cukup banyak. Baik yang struktural yang di SK kan oleh Kementerian Agama maupun yang Non-struktural. “Kami berterimakasih kepada para pemangku dan penyuluh agama di daerah ini, yang telah berjuang dan bahu-membahu menegakan nilai-nilai agama di tengah masyarakat Solok srlama ini,”jelasnya.
Ditempat yang sama Ketua Panwaslu Kota Solok Triati mengatakan, tokoh agama punya peran penting dalam mencounter paham radikal ini dan meluruskan kembali mereka yang sudah tarsasar paham itu.
Sebagai Ketua Panwaslu kata Triati, berhubung tahapan pemilihan legis Latif sudah semakin dekat dan termasuk di Kabupaten dan Kota Solok. Triati menghimbau, para Pengurus Masjid/Muushalla, Da,i, Ustad, Buya, dan pemangku agama lain yang ada untuk dapat menjadi garda terdepan menerangi terjadinya berita hoax dan munculnya paham radikalisme di Kota Kabupaten Solok.
“Jangan nanti Masjid dan Mushalla dan tempat ibadah lainya dijadikan sebagai sarana bagi orang-orang tertentu dalam mencari simpatisan. Untuk kepentingan diri sendiri untuk meraih tempat yang diibginkan,”papar Triati.
Melalui acara ini kata Triati, saya yakin dengan kekohonan semua pemangku agama, dan kepaduan pemerintah dan aparat kepolisian dan aparat lainya. Tahapan pilet 2019 di Solok akan berjalan aman dan tertib dan lancar.
Acara itu para Pengurus Masjid Kota/Kabupaten Solok, kesepakatan bersama Menolak. Faham Radikalisme dan berita hoax di Solok. Dan sepakat memberantasnya secara bersama. (Roni Natase)