EkspresNews.com – “Warga Jakarta butuh didengar oleh pemimpinnya. Warga Jakarta jangan termarjinalkan dalam pembangunan kota dan pembangunan manusia.” Pernyataan itulah yang selalu disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam setiap kesempatan berdialog dengan warga Jakarta.
Mendegarkan warga adalah ciri khas model kampanye yang dilakukan Agus Harimurti, bersama pasangan duetnya, Sylviana Murni. Dalam setiap aksi blusukan, pasangan nomor urut 1 ini selalu mendengarkan keluh kesah warga, masukan dan juga kritik terhadap model pembangunan di Jakarta.
Dengan blusukan dan mendengar keluh kesah warga, Agus ingin membuat kebijakan yang benar-benar pro untuk rakyat Jakarta. Ketika blusukan di sejumlah wilayah pada akhir pekan lalu, Agus menegaskan bahwa lebih baik dirinya turun langsung, blusukan ke gang-gang menemui warga, daripada harus banyak menghabiskan energi untuk berdebat. Karena menurutnya, banyak berdebat dan adu argumen soal kebijakan, hanya sebatas retorika atau teori saja.
Beda halnya dengan mendengar langsung, kemudian mewujudkannya dalam bentuk kebijakan. Apa yang disampaikan Agus ini sekaligus menjawab pertanyaan, kenapa dirinya tidak hadir dalam sejumlah debat yang diadakan media televisi. Menurutnya, ada saatnya berdebat, sebagaimana aturan yang sudah ditetapkan KPUD DKI Jakarta. Karena bersifat aturan, Agus pasti akan berpatisipasi. “KPUD sudah menetapkan debat resmi yang harus diikuti oleh seluruh paslon. Jadi kita harus mengikuti aturan tersebut,” ujar Agus dalam sebuah kesempatan.
Dia menambahkan, berbagai program seperti pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bantuan modal usaha, ketersediaan transportasi massal yang aman dan nyaman, serta kebijakan pro rakyat lainnya ditetapkan Agus bersama Sylvi, setelah sebelumnya berdialog dan mendengarkan keinginan masyarakat.
Agus menegaskan programnya yang dikritik sejumlah pihak itu bukan berada di awang-awang. Tidak susah untuk mewujudkan program-program tersebut, selama ada keterlibatan dari masyarakat. “Makanya dalam program kami adalah mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan. Masyarakat Jakarta tidak boleh terpinggirkan oleh pembangunan yang dilakukan di Jakarta. Masyarakat harus terlibat,” tegasnya.
Agus juga menampik bahwa janji menggelontorkan bantuan modal dan pemberdayaan RT/RW hanya sebagai bentuk iming-iming, bukan juga sebagai money politic. Karena basisnya adalah APBD DKI Jakarta. Jadi, semua program tersebut didukung oleh APBD yang akuntabel dan transparan.
Agus juga menambahkan masyarakat Jakarta sekarang menginginkan pemimpin yang dekat dengan mereka. Warga ingin pemimpin yang tidak memberikan rasa takut. Warga ingin pemimpin yang santun, yang mengayomi dan melindungi mereka.
(MM- tim kampanye Agus Sylvi)