Fokus  

One Way Sicincin-Bukittinggi Bukan Solusi, Cepat Selesaikan Tol Padang Pariaman-Pangkalan

PADANG, EKSPRESNEWS.COM – Gubernur Sumbar Mahyeldi telah resmi mengeluarkan surat Pengumuman tentang Pengaturan Lalulintas Jalan Selama Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2023. Dalam surat nomor 550/317/DISHUB-SB/IV/2023 tertanggal 13 April tersebut, disampaikan bahwa jalur satu arah (one way) Padang-Bukittinggi (Sicincin-Padangpanjang-Padanglua) dan sebaliknya (Padanglua-Malalak-Simpangtiga Koto Mambang) diberlakukan pada H-3 hingga H+3 lebaran atau tanggal 19-25 April 2023. Berlaku mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Dalam pembahasan jalan satu arah tersebut bersama Gubernur dan Dinas Perhubungan, menyebutkan bahwa jalur Padanglua-Malalak-Sicincin jalannya saat ini sudah dinilai baik dan nyaman untuk pemudik.

Pengamat transportasi publik Tjokro Anggita menilai langkah pemerintah provinsi Sumatera Barat terlalu gegabah menjadikan jalur Sicincin-Bukittinggi menjadi one way. “Keputusan tersebut bisa saja karena pemerintah memang memiliki kuasa. Akan tetapi hal tersebut belum tentu seiring dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh EkspresNews, Jumat 14 April 2023.

Pasalnya, Tjokro mengatakan akan terjadi potensi fraud dan silang pendapat pada titik-titik tertentu. Apalagi jika ditelisik jalur Sicinci hingga Bukittinggi itu banyak sekali persimpangan strategis yang menghasilkan hasil bumi seperti hasil-hasil pertanian.

“Pertanyaan saya, apakah itu masuk dalam perhitungan pemerintah jika nantinya akan tetap diberlakukan setelah musim mudik selesai?” tanyanya.

Ia tidak sepenuhnya berbeda pendapat dengan surat pengumuman gubernur tersebut, menurutnya tentu cukup efektif jika diberlakukan cukup sebatas mudik. “Jika ada yang ingin diberlakukan usai musim mudik, perlu dipertanyakan dahulu motivasinya, sebab pemerintah pusat sudah dan sedang mempersiapkan alternatif jalan Tol. Namun sayang, penyelesaian pembebasannya terlalu lambat,” ungkapnya.

Lebih jauh ia menyebutkan persoalan kawasan Lembah Anai, kawasan Koto Baru, Pasar di daerah Padang Luar, merupakan potensi ekonomi yang menghidupkan daerah itu sendiri. “Jika kemudian diberlakukan usai musim mudik, berapa rupiah perputaran ekonomi yang akan berkurang. Perhitungan orang ekonomi bisa, tentu gubernur punya tim ahli itu, jangan serta merta nurut nantinya, itu kekhawatiran saya dan beberapa pihak yang peduli,” katanya.

Ia berpesan bahwa solusi terbaik untuk mengurai kemacetan dijalur yang dijadikan one way oleh pemerintah tadi adalah akses Tol. “Saya baca dimedia sosial, masih ada beberapa yang tidak senang dengan Tol. Tapi efisiensi dan efektifnya moda transportasi dengan kondisi tersebut, benar solusinya adalah Tol. Jadi saya berpesan, cepat selesaikan Tol Padang Pariaman-Pangkalan,” tuturnya. (Abdi)