EkspresNews.com – Belajar merupakan kebutuhan bagi anak anak untuk menjadi bekal pengetahuan mereka dalam menjalani suatu kehidupan kedepan.
Dalam kondisi yang tidak diduga seperti musibah pandemi Covid 19 membuat mereka harus belajar di rumah, alias stay at home, Tulis Ben Zuher,S.Pd,M.Si yang saat ini menjabat Wakil Kepala Sekolah SMA 3 Sawahlunto sekaligus CEO Mazaya Coursus yang hampir tiap tahun melahirkan siswa unggul pada perguruan Tinggi Nasional.
Melalui akun resminya , Ben Zuheri menceritakan , Awalnya banyak eforia dialami para murid diberbagai tingkatan, Namun setelah Sudah dua bulan berjalan muncul beberapa kerinduan mereka terhadap sekolah, kerinduan terhadap para guru mereka serta kerinduan yang teramat untuk saling berinteraksi dengan teman-temannya, namun itu belum bisa mereka dapatkan.
Menurut Ben Zuheri lagi , Ada beberapa anggapan bahwa dalam keadaan pandemi anak anak akan terbantu naik kelas, mungkin benar mungkin juga berbeda, akan tetapi akan berbeda jika anak anak menjalani tanggungjawab yang diberikan oleh gurunya dalam bentuk belajar di rumah (Home Learning) dengan yang tidak menjalani.
Dan ini yang dikhawatirkan bahwa ada beberapa orangtua yang tidak memikirkan tentang nilai, rapor dan naik kelas, karena mereka cemas dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki anaknya yang selama pandemi ini tidak merasakan suasana belajar dengan guru yang mereka rasakan dan rindukan, adanya suara, perhatian, teguran dan sapaan kasih sayang serta tempat bertanya, sehingga orangtua ini harus mencarikan suasana tersebut bagi anak mereka.
Ada pertanyaan, kenapa bapak harus mencari sosok guru disaat pandemi ini?
” Kami sangat merasa kasihan kepada anak kami karena mereka sudah mulai jenuh dan gelisah belajar di rumah sehingga kami harus mencarikan anak kami suasana yang berbeda, dan tanpa mengabaikan SOP Pandemi Covid 19 ini, intinya kami tidak butuh rapor, tapi kekosongan anak disaat pandemi ini yang kami juga takutkan”, ujar Ben mengulangi kecemasan beberapa wali murid.
Melalui sambungan celular kepada ekpresnews.com Ben Zuheri menyampaikan bahwa sudah saatnya instrumen pendidikan disawahlunto memikirkan agar kondisi ini tidak berlarut pada para siswa, perlu disiapkan pola agar setidaknya dengan jumlah guru yang cukup bisa dibuat pola pertemuan dengan pembatasan jumlah murid untuk mata pelajaran yang penting dengan pembagian jadwal mereka.
” Duduk bersama Pihak Legislatif dengan lembaga pendidik termasuk Dewan Pendidikan untuk membuat formula yang pas, sehingga tujuan pembelajaran tidak putus sangat perlu jadi pemikiran bersama “, ujar Ben diujung celuler.
Dari kisah di atas dapat kita simpulkan bahwa para orangtua jangan mengabaikan kemampuan dan pengetahuan anak anak kita di saat musibah pandemi Covid 19, jangan biarkan ada kekosongan ruang hati/kolbu dan pengetahuan/pemikiran mereka dengan suasana atau keadaan musibah ini .
” Dan Ini adalah tanggung jawab kita bersama, dengan tidak mengabaikan peran orang tua dirumah khususnya “, tandas Ben lagi. (Ab1)