BUKITTINGGI, EKSPRESNEWS.COM – Bergerak tanpa berjamaah, bergerak tanpa bersama-besama maka siap-siaplah menuaikan kegagalan. Begitu juga kalau kita berjuang tanpa kebersamaan maka itulah awal dari kegagalan.
Dalam kondisi saat ini semangat persatuan dan semangat berjamaah, semangat kekompakan serta semangat berkolaborasi inilah yang perlu kita gaungkan dan disosialisasikan untuk bangsa Indonesia.
Hal demikian diingatkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi saat memberikan arahan kepada Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumatera Barat pada acara Konferensi Wilayah Ke-XXVI PII Sumbar Periode 2020-2022 di Istana Bung Hatta Bukitinggi, (25/8/2022). Dengan tema ” Regenerasi kepemimpinan yang profetik, berbudaya dan beradab dalam menguatkan peran sebagai pemersatu bangsa”
Menurut Gubernur Mahyeldi bangsa Indonesia bisa mengambil kendali pada berbagai sektor di dunia. Minimal kita tidak dikendalikan oleh negara lain dalam bernegara asal persatuan dan kesatuan kita terjaga.
Terkait hal itu, Mahyeldi mengingatkan kembali akan sejarah sejak berdirinya Pelajar Islam Indonesia pada tanggal 4 Mei 1947 di Yogyakarta didirikan oleh Djoesdi Ghozali menganggap Islam sebagai asas organisasi tidak bisa digantikan oleh apapun.
“PII meyakini bahwasanya Islam tidak dapat digantikan dengan ideologi apapun, karena Islam mempunyai aturan yang menyeluruh,” ungkit Mahyeldi.
Walaupun meyakini demikian tetapi dalam pergerakannya PII tidak memaksakan islam menjadi idelogi negara, sikap bijak ini diambil karena tidak ingin persatuan bangsa menjadi terancam, contoh ini patut kita teladani bersama karena agama juga mengajarkan demikian.
“Hal seperti itu yang dijarkan agama Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Ketika hampir terjadi pertempuran Hajar Aswad. Pangkal persoalannya berasal dari perselisihan mengenai siapa yang paling berhak mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad setelah pemugaran selesai,” jelasnya .
Dari persolan itu yang menjadi tempat penengah itu adalah Rasulullah. Usulan itu diterima pemimpin kabilah yang sedang berselisih. Rasulullah tidak mau mengambil bagian yang ideal itu. Asalkan persatuan itu terjaga dengan secara baik itulah yang dia lakukan sesuai ajaran Islam.
“Untuk itu dengan diadakan kegiata Konferensi Wilayah Ke-XXVI PII Sumbar Periode 2020-2022 ini, PII diharapkan dapat menyatukan bangsa ini yang melibatkan para pelajar Islam yang ada di Indonesia terutama pada pelajar di pesantren, sehingga dapat menghadirkan perilaku dan karakter yang menyatukan bangsa, sesuai yang diajar Islam kepada kita” tutur Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua Keluarga Besar PII, Elyunus juga menjelaskan Regenerasi pimpinan merupakan upaya yang harus dilakukan sebagai pemimpin yang amanah dan beradap itu sangat penting dituang di dalam sebuah organisasi.
“Jadi siapapun yang terpilih menjadi pemimpin di organisasi PII ini nanti dan siapapun ketuanya semoga amanah dan beradab di dalam berorganisasi,” jelasnya.
Terakhir ia mengucapkan terima kasih kepada pak gubernur telah bersedia hadir membuka acara ini. Saya atas nama keluarga besar PII berharap semoga organisasi ini aman damai. Sehingga dengan kedamaian itu, kegiatan kita dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tema yang diambil.
“Kami doakan mudah-mudahan acara ini dapat berjalan dengan baik. Untuk dijadikan tanggung jawab kita bersama guna untuk memakmurkan Islam di dalam kehidupan kita sehari-sehari,” harapnya. (Abdi/Budi)