Oleh: Asra H Syahrul Nova
EkspresNews.com – Perlu diakui bahwa keinginan masyarakat Teratak Betung Jorong Teratak Teleng Nagari Sarik Alahan Tigo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok untuk memiliki sarana ibadah yang permanen sangat tinggi. Mereka sudah bersusah payah agar pembangunan masjid Nurul Ikhlas tersebut tetap berlanjut. Akan tetapi, tetap saja belum membuahkan hasil seperti yang diinginkan.
Saat ini, pembangunan masjid satu-satunya di wilayah itu tengah tersendat-sendat. Kadang, tukang bekerja dan kadang pula tidak. Tentu saja, tidak bekerja karena bahannya sudah habis. Tunggu dulu, sampai ada dermawan yang mau lagi menyumbang. Kemudian, pembangunan baru bisa dilanjutkan.
Untuk diketahui, masjid tersebut baru kali ini diperbaiki secara menyeluruh. Padahal umur masjid tersebut sudah hampir ratusan tahun. Selama ini, masyarakat hanya memperbaiki sedikit-sedikit saja. Misalnya, dengan mengganti atap yang bocor, mengganti kaca yang pecah, lantai yang rusak, dan yang lainnya. Akan tetapi, kali ini berbeda. Masyarakat, seperti membangun ulang. Semuanya diganti. Bahkan ukuran pun ditambah.
Sebelumnya, masjid tersebut hanya berukuran 9 x 12 Meter. Sekarang dibuat menjadi 12 x 12 Meter. Rencananya akan dibuat pula dua tingkat. Ukuran yang sebelumnya, sudah tidak bisa menampung semua jamaah di daerah itu. Oleh sebab itu, ditambahlah ukurannya.
Mengenai biaya pembangunannya, uangnya berasal dari infak masyarakat, baik ketika hari Raya ataupun keseharian. Pada hari Raya Idul Fitri lalu dibuat khusus infak untuk pembangunan. Selain itu, pada panen padi waktu lalu, masyarakat dibebankan biaya pembangunan ditambah pula dengan zakat. Artinya, biasanya, setiap panen masyarakat juga membayar biaya pembangunan dalam bentuk padi, kira-kira 15 Kg (10 Sukat). Ini berlaku, untuk seluruh masyarakat di daerah itu.
Kemudian, pada tahun ini, karena sudah sepakat untuk membangun masjid, maka masyarakat yang berzakat (hasil panennya sampai satu nisab, ukuran untuk berzakat) harus memberikan setengah zakatnya untuk pembangunan masjid. Setengah yang lain baru untuk penerima zakat lain pula.
Ini adalah sebuah bentuk kepedulian mereka terhadap pembangunan Rumah Allah tersebut. Masyarakat tidak ada yang merasa terbebani untuk melakukan itu. Bahkan, dengan senang hati itu diberikan. Asal pembangunan tetap berlanjut dan berharap Ramadhan yang akan datang bisa beribadah dengan tenag di masjid tersebut.
Kemudian, uang pembangunan tersebut juga bersumber dari masyarakat daerah tetangga. Koordinator Penggalangan dana Pembangunan masjid Nurul Ikhlas Teratak Betung ini Alfariza menyebut, bahwa timnya juga minta sumbangan kepada masyarakat daerah tetangga. Dengan cara memberikan sebuah amplop per rumah. Setelah beberapa hari, amplop tersebut diambil kembali. Berbagai nominal diisi masyarakat, mulai dari lima ribu, sepuluh ribu, dan seterusnya. Berkat sumbangan tersebut, pembangunan bisa dilanjutkan.
Saat ini, kondisi masjid itu sedang memprihatinkan. Belum dilantai, didinding, dan diatap. Hanya tonggak-tonggaknya saja yang kokoh berdiri. Untuk ibadah setiap harinya, masyarakat shalat di atas tanah yang beralaskan tikar saja. Sejak beberapa bulan terakhir ini, masjid tersebut sudah tidak dipakai anak-anak untuk belajar mengaji.
Sebetulnya, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid tersebut tidak terlalu tinggi. Tidak sampai Miliaran seperti pembanguanan masjid di daerah lain. Masjid ini dibangun sederhana, membutuhkan biaya lebih kurang Rp. 400 Juta Rupiah. Oleh sebab itu, dengan kondisi ekonomi masyarakat Teratak Betung yang mayoritas Petani, maka sangat diharapkan bantuan dari pihak lain untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Masjid tersebut membutuhkan donatur. (***)