EkspreNews.com – Tingginya curah hujan Sumatera barat khususnya yang menyiram wajah kota sawahlunto beberapa hari terakhir berdampak pada banyaknya titik longsor yang hampir merata di empat kecamatan mulai dari kecamatan talawi, Barangin,Lembah Segar dan Silungkang. Hampir rata rata longsor terjadi diarea jalan umum sehingga menutup akses mobilsasi warga setempat.
Selain runtuhnya bahu jalan beberapa unit rumah juga mengalami kondisi rawan karena erupi debet air tinggi membuat halaman mereka sebagian turun dan membuat rumah tergantung. Bahkan dua unit rumah di Kecamatan Lembah Segar pertama di kelurahan pasar Kampung Teleng sebuah rumah tua yang kebetulan kosong tertimpa pohon tumbang hingga merangsak bagian dapur. Sementara dikecamatan yang sama Kelurahan Air dingin Satu unit rumah milik Edward ( 51 Th ) rusak berat dan hancur setelah atu pohon Damar ( kemiri ) tumbang tepat menghantam rumah. Kejadian pada pukul 08.30 wib pagi Sabtu (28/12) membuat kaget pemilik rumah. Masih bersyukur saat kejadian 1 isteri dan 3 orang anaknya tidak berada ditempat.
Mendengar adanya getaran yang kuat dilantai rumahnya Edward sigap dan lari keluar rumah, sembari mengajak kakak yang selama ini menjadi tetangga terdekatnya menjauh dari areal rumah. Dan seketika derak pohon dammar yang selama ini mereka panen setiap musimnya roboh dan tepat menghantam rumah, Edward menceritakan.
“ saya lari keluar, sambil mengajak kakak saya dan tak lama benar saja pohon dammar tiba tiba ambruk begitu saja “, dia mengatakan.
Setelah setengah hari kemudian mulailah warga dan beberapa tim datang membantu sehingga dapat dibersihkan, namun sayang rumah memang tidak lagi bisa ditempati, ujarnya lirih.
Selain tim gabungan BPBD,TAGANA , TNI POLRI dan warga , Formalin dan Act Sumbar juga melakukan assasement termasuk lokasi rumah hancur ini.
Kepada EkspresNews.com Koordinator Lapangan Forum Masyarakat Lintas Generasi ( Formalin ) yang berkedudukan di Ssawahlunto Afrizon Nufril saat meninjau ulang Lokasi kejadian ( 30/12) mengungkapkan sekiranya tidak ada halangan, mereka ( formalin) dan kawan kawan udah mengambil langkah langkah pasca bencana. Didampingi Koordinator Reelawan Formalin Weri Dedi, Afrizon mengungkapkan seperti yang telah mereka lakukan di Solok Selatan Formalin juga akan membangunkan kembali Rumah Layak Huni ditempat yang kondusif milik mereka ( korban ).
“ Kita sudah petakan kebutuhan sementara, dan Insha Allah dengan dudukungan dan bantuan moril dan Materil dari berbagai pihak pekerjaan ini akan menjadi ringan “, ujar lelaki yang akrap disapa Jong ini.
Berbekal pengalaman kejadian empat tahun berkegiatan diranah social, dan kemaren bersama ACT di Solok Selatan kita berbagi peran. Dan Satu rumah layak huni bagi korban rumah hanyut juga menjadi bagian dari Formalin dengan koordinasi berama ACT Indonesia.
“ Intinya setelah ini kita konsolidasikan dengan tim mencapai kata sepakat dengan berbagai pertimbangan untuk ambil bagian dalam ranah kemanusiaan ini tentu Formalin Siap “, Jong meyakinkan.
Dan untuk ranah social dan kemanusiaan ini formalin hanya jembatan , arrtinya siapapun yang ingin ambil bagian baik komunitas, lembaga dan perorangan Formalin terbuka untuk iapa saja , karena ujung ujungnya adalah Ibadah ujar Jong lagi. (Ab1)
ekspreNews.com – Tingginya curah hujan Sumatera barat khususnya yang menyiram wajah kota sawahlunto beberapa hari terakhir berdampak pada banyaknya titik longsor yang hampir merata di empat kecamatan mulai dari kecamatan talawi, Barangin,Lembah Segar dan Silungkang. Hampir rata rata longsor terjadi diarea jalan umum sehingga menutup akses mobilsasi warga setempat.
Selain runtuhnya bahu jalan beberapa unit rumah juga mengalami kondisi rawan karena erupi debet air tinggi membuat halaman mereka sebagian turun dan membuat rumah tergantung. Bahkan dua unit rumah di Kecamatan Lembah Segar pertama di kelurahan pasar Kampung Teleng sebuah rumah tua yang kebetulan kosong tertimpa pohon tumbang hingga merangsak bagian dapur. Sementara dikecamatan yang sama Kelurahan Air dingin Satu unit rumah milik Edward ( 51 Th ) rusak berat dan hancur setelah atu pohon Damar ( kemiri ) tumbang tepat menghantam rumah. Kejadian pada pukul 08.30 wib pagi Sabtu (28/12) membuat kaget pemilik rumah. Masih bersyukur saat kejadian 1 isteri dan 3 orang anaknya tidak berada ditempat.
Mendengar adanya getaran yang kuat dilantai rumahnya Edward sigap dan lari keluar rumah, sembari mengajak kakak yang selama ini menjadi tetangga terdekatnya menjauh dari areal rumah. Dan seketika derak pohon dammar yang selama ini mereka panen setiap musimnya roboh dan tepat menghantam rumah, Edward menceritakan.
“ saya lari keluar, sambil mengajak kakak saya dan tak lama benar saja pohon dammar tiba tiba ambruk begitu saja “, dia mengatakan.
Setelah setengah hari kemudian mulailah warga dan beberapa tim datang membantu sehingga dapat dibersihkan, namun sayang rumah memang tidak lagi bisa ditempati, ujarnya lirih.
Selain tim gabungan BPBD,TAGANA , TNI POLRI dan warga , Formalin dan Act Sumbar juga melakukan assasement termasuk lokasi rumah hancur ini.
Kepada EkspresNews.com Koordinator Lapangan Forum Masyarakat Lintas Generasi ( Formalin ) yang berkedudukan di Ssawahlunto Afrizon Nufril saat meninjau ulang Lokasi kejadian ( 30/12) mengungkapkan sekiranya tidak ada halangan, mereka ( formalin) dan kawan kawan udah mengambil langkah langkah pasca bencana. Didampingi Koordinator Reelawan Formalin Weri Dedi, Afrizon mengungkapkan seperti yang telah mereka lakukan di Solok Selatan Formalin juga akan membangunkan kembali Rumah Layak Huni ditempat yang kondusif milik mereka ( korban ).
“ Kita sudah petakan kebutuhan sementara, dan Insha Allah dengan dudukungan dan bantuan moril dan Materil dari berbagai pihak pekerjaan ini akan menjadi ringan “, ujar lelaki yang akrap disapa Jong ini.
Berbekal pengalaman kejadian empat tahun berkegiatan diranah social, dan kemaren bersama ACT di Solok Selatan kita berbagi peran. Dan Satu rumah layak huni bagi korban rumah hanyut juga menjadi bagian dari Formalin dengan koordinasi berama ACT Indonesia.
“ Intinya setelah ini kita konsolidasikan dengan tim mencapai kata sepakat dengan berbagai pertimbangan untuk ambil bagian dalam ranah kemanusiaan ini tentu Formalin Siap “, Jong meyakinkan.
Dan untuk ranah social dan kemanusiaan ini formalin hanya jembatan , arrtinya siapapun yang ingin ambil bagian baik komunitas, lembaga dan perorangan Formalin terbuka untuk iapa saja , karena ujung ujungnya adalah Ibadah ujar Jong lagi. (Ab1)