Komisi IV DPRD Agam Kunker ke Kemenag Kota Padang Panjang

EkspresNews.com – Guna mencari informasi serta menambah wawasan terkait dengan proses penganggaran pembangunan fisik di Madrasah Tsanawiyah Negeri, Komisi IV DPRD Kabupaten Agam melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) Kota Padang Panjang, Rabu (5/12).

Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Agam Irfan Amran, didampingi Wakil Ketua DPRD Agam Taslim, Anggota Komisi IV dan pendamping serta Sekretariat DPRD Agam. Rombongan diterima oleh Kepala Kemenag Kota Padang Panjang H. Usman Piliang, Kepala MTSN Padang Panjang H. Edi Mardafuli serta jajarannya.

Ketua Komisi IVDPRD Agam Irfan Amran, mengatakan kunjungan tersebut selain silaturahmi juga untuk sharing sekaligus mencari informasi terkait dengan tahap dan proses penganggaran pembangunan fisik di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yang ada di Kota Padang Panjang sebagai perbandingan nantinya, karena Kabupaten Agam juga sedang mendirikan MTsN di daerah Kecamatan Tanjung Mutiara.

Anggota Komisi IV, AR Yutinof mempertanyakan peran penting Kemenag dan Pemko Padang Panjang tentang menyikapi LGBT yang sudah semakin meningkat di sekolah-sekolah saat ini.

Sementara itu, Anggota Komisi IV, Guswardi juga memberikan pertanyaan tentang penataan apa yg dilakukan oleh Kemenag Kota Padang Panjang dimana guru agama sudah pakai sertifikasi sedangkan di Kabupaten Agam belum.

Menanggapi beberapa pertanyaan dari Komisi IV DPRD Agam, Kepala Kemenag Kota Padang Panjang H.Usman menjelaskan untuk tahap-tahap dalam proses penganggaran pembangunan fisik MTSN di Kota Padang Panjang berasal dari APBN dan tidak pernah dana dari APBD.

“Sedangkan, proses perencanaan atau program anggaran disusun langsung oleh kepala madrasah itu sendiri yang pengajuan penganggarannya pada awal tahun. untuk lokasi madrasah Pemkot Padang Panjang menghibahkan sebidang tanah untuk lokasi madrasah,” jelasnya.

Ia menambahkan, di Pemkot Padang Panjang sendiri belum ada delakrasi langsung tentang anti LGBT, namun sudah membentuk tim Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan semua tim langsung turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan penjelasan bahaya dari LGBT.

“Tidak hanya itu, di setiap sekolah-sekolah dan asrama siswa sudah dipasang cctv untuk memantau kegiatan siswa itu sendiri,” ujar Usman.aji