PADANG, EKSPRESNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjalin kerja sama bidang promosi wisata dengan Pemeritah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung program “Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023”. Kerjasama ini berlangsung di Auditorium Gubernuran, Minggu (7/8/2022).
Dalam sambutan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, sektor pariwisata sangat penting sebagai motor penggerak bangkitnya perekonomian Sumbar. Karena dengan kunjungan wisatawan bisa bisa mengeliatnya kembali UMKM akibat pandemi Covid-19.
“Untuk ini kami butuh mitra, dan Provinsi Jawa Barat kami pandang sebagai Provinsi potensial untuk mensuport Sumbar bangkit dari dampak pandemic,” kata Mahyeldi.
Apalagi Sumbar dan Jabar mempunyai banyak kesamaan karakteristik, seperti kemiripan topografi, potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan Sumberdaya alam lainnya.
Sinergi antar dua Daerah, tentu bisa menjadi faktor pendorong dalam percepatan pembangunan kedua Daerah. Misalnya, Jabar bisa memasok berbagai komoditi sekaligus menjadi pasar bagi Sumbar, demikian juga sebaliknya.
“Seperti Sumbar memiliki Kopi dan komoditi rempah lainnya, kalau disatukan tentunya akan lebih mudah untuk bisa memberikan jaminan ketersediaan komoditi ekspor, daripada sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Provinsi Jabar terkenal dengan industry kreatifnya. Sumbar juga ingin bisa membangun dan menjadikan industry kreatif ini sebagai salah satu sector yang menjadi tumpuan kemajuan ekonomi Daerah.
“Sumbar memiliki jumlah generasi milenial yang banyak, dan siap untuk berkarya. Oleh karenanya kami mencoba membuat progul Mewujudkan 100 ribu entrepreneur milenial dan woman entrepreneur. Ini tentunya kami harapkan akan bisa dibantu oleh Jabar,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil akrab disapa Kang Emil mengapresiasi program 100 ribu entrepreneur milenial dan woman entrepreneur dari Sumbar yang mampu membangkitkan perekonomian.
“Melalui inovasinya, mereka mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah, bahkan mereka berkolaborasi dengan para petani milenial untuk membuka lapangan pekerjaan baru di sektor pengembangan usaha pertanian,” ucap Kang Emil.
Selain itu, di era digitalisasi seperti sekarang ini, dalam pemasarannya pun bisa memanfaatkan media sosial ataupun marketplace, sehingga bisa menambah pendapatan karena selain menjual secara offline juga online.
Ia juga menyampaikan, kehadirannya dalam acara Talkshow Youth City Changers (YCC) di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Kota Padang, sebagai pembicara dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2022, mengatakan pemuda yang memiliki inovasi dan aktif dalam komunitas berpotensi memiliki masa depan yang cerah.
“Karena mereka mempunyai ruang untuk berkreasi sekaligus mengekspresikan diri, makanya saya menyarankan sebagai pemerintah, kita harus pahami untuk menyediakan ruang tempat menyalurkan aspirasinya,” sarannya.
Anak muda merupakan bibit-bibit masa depan yang akan menjadi pemimpin nantinya. Kang Emil mengajak jangan hancurkan cita-citanya.
Terkait kerjasama pariwisata menyampaikan, setiap ia melakukan kunjungan ke daerah selalu promosikan desinasi pariwisata Jabar, termasuk kunjungan ke luar negeri.
Bahkan Pemprov Jabar melibatkan para generasi milenial untuk ikut promosikan pariwisata Jabar dengan menggunakan digital marketing menjadi sebuah pilihan.
“Biayanya cukup murah, digital marketing juga kita tidak menyewa kantor-kantor besar, cukup kita gunakan yang namanya citizen journalism, maka lahirlah ambasador pariwisata Jawa Barat,” katanya.
Selanjutnya Kang Emil berharap kerjasama ini bisa bwrjalan dengan baik, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Sumbar dan Jabar.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otda, Doni Rahmat Samulo mengungkapkan, hari ini ditandatangani Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh Gubernur Sumbar dan Gubernur Jabar dua Perjanjian Kerjasama (PKS) yaitu Bidang Pariwisata dan Bidang UMKM.
PKS Bidang Pariwisata akan meliputi beberapa fokus pengembangan pemasaran pariwisata.
“Termasuk kegiatan promosi dan penyelenggaraan even bersama, serta pengembangan destinasi pariwisata; dan pengembangan ekonomi kreatif,” ujar Doni.
Sementara di Bidang UMKM terfokus kepada :
- penguatan kelembagaan dan pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil;
- pengembangan akses pemasaran dan promosi bagi produk Koperasi dan Usaha Kecil;
- pengembangan dan pendampingan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Koperasi dan Usaha Kecil;
- peningkatan sarana prasarana pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil melalui penyediaan pasar tematik dan/atau outlet-outlet penjualan;
- peningkatan sumber daya manusia pelaku Koperasi, Usaha Kecil dan Usaha Kecil melalui optimalisasi dan fasilitasi temu bisnis para pelaku Koperasi dan Usaha Kecil;
- bidang lainnya yang disepakati oleh PARA PIHAK, sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama, kita juga bisa melanjutkan beberapa PKS lagi, khususnya dalam bidang Kelautan dan Perikanan, Peningkatan SDM dan Ketahanan Pangan. (Budi)