EkspresNews.com – Pembangunan kepariwisataan kota Sawahlunto harusnya sudah memasuki tahapan Menikmati dalam artian masukan PAD Kota Sawahlunto. Namun kenyataan sampai saat ini sudah nemmasuki – 2 tahun capaian target sebagai kota wisata tambang yang berbudaya pada tahun 2020 masih terlihat program try and error.
Hal ini disampaikan Andriska, pengamat sosial dan ekonomi kota Sawahlunto saat bincang malam di Area Garase Tua milik PTBA UPO, Sabtu (15/9).
Lebih jauh Andriska mengatakan dalam tatanan management, program programs yang dibuat selama ini sudah melewati Break Event Point (BEP), sehingga munculnya program program pendamping yang sifatnya Try and Error.
“Dan ini tentu saja menghabiskan biaya yang tidak Kecil, yang ujung ujungnya mengikis PAD ” ujar Andriska.
Senada dengan Andriska, Paul Papua pemerhati Kota mengungkapkan beberapa kelemahan yang membuat tidak sampainya program ke tujuan yang ingin dicapai adalah tidak adanya komitmen dalam stimulasi Kegiatan, malah cendrung hanya sampai tahun pertama saja, selanjutnya malah muncul program lain yang notabene serupa tapi tak sama.
Geliat kepedulian pembangunan dari para stakeholder kota Sawahlunto akhir akhir ini memang berkembang hampir disetiap pojok kota Sawahlunto, khusus nya pojok kuliner dimana tempat mereka saling bertemu lalu kemudian segaja tak sengaja membahas sampai kepada hasil pembangunan.
Setidaknya, pemerintah kota Sawahlunto kedepan dapat menangkap sinyal sinyal dari masyarakat untuk meneruskan roda pemerintahan dimana orientasi masyarakat bisa lebih menjadi suatu keperpihakan pungkas Papua lagi. (Ab1)