Kegiatan Pacu Jawi Perdana di Sawahlunto

EkspresNews.com – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 Sawahlunto gelar Pacu Jawi pertama kali di Desa Batu Tanjuang, Kecamatan Talawi. Kegiatan pacu jawi tersebut diikuti sebanyak 150 Jawi banyak di buru fotografer luar negeri. Pacu Jawi merupakan badaya anak nagari dalam menyambut perta panen. Sehingga Pacu Jawi dilaksanakan di areal persawahan petani yang berair.

“Pacu Jawi ini pertama kali berlangsung di Sawahlunto, sehingga dengan ivent Pacu Jawi ini dapat menambah destinasi wisata di kota Sawahlunto. Selain itu, iven ini untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat sekitar dapat manfaat dengan bardagang. Pacu Jawi ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong kemerdekaan RI ke 72,” ujar Marwan, Kepala Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, kepada wartawan, Sabtu, (5/7).

Ia menyebutkan bahwa iven Pacu Jawi tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di sekitar. Warga sekitar dapat mengais rezeki dengan berjualan di sekitaran arena Pacu Jawi berbagai aneka makanan khas kota Sawahlunto. “Pacu Jawi juga dapat mengundang pengunjung dan wisatawan yang menyaksikan langsung Pacu Jawi. Adanya iben ini dapat mempromosikan Pacu Jawi bernilai jual tinggi di masa mendatang,” katanya.

Ismed, Wakil Walikota Sawahlunto menyebutkan bahwa kegiatan Pacu Jawi merupakan Sport tousizem sehingga menambah destinasi wisata di Sawahlunto. Sistem Paju Jawi yang akan dilaksanakan secara teknis akan dipandu langsung oleh Persatuan Olah Raga Pacu Jawi, (Porwi) Tanah Datar.

“Ada sebanyak 150 ekor jawi berserta joki yang akan bertanding di arena sawah Desa Batu Tanjuang. Iven Pacu Jawi tersebut akan menambah gairah peternak sapi yang ada di Sawahlunto. Sehingga kedepan ada pula atlet pacu jawi di kota Sawahlunto. Kemudian, pacu jawi ini menambah wisata yang ada di Sawahlunto. Pacu jawi ini akan di selenggarakan menjadi iven tahunan, untuk di selenggarakan,” ungkapnya.

Sarbit Pakiah Kayo, 60, peserta asal Pariangan Tanah Tadar mengaku bahwa dirinya membawa empat ekor sapi untuk ikut serta Pacu Jawi di Sawahlunto. Sebelumnya Pacu Jawi dilakukan para petani dan masyarakat sekitar Tanah Datar untuk mengisi waktu setelah masa panen yang menjadi hiburan. Pacu Jawi biasanya diadakan 3 kali setahun di Tanah Datar dirinya mulai “masuak sawah”(terjun sebagai joki) sejak duduk Sekolah Dasar. Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah.

“Filosofi Pacu Jawi adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama. Pacu Jawi berlansung dua ekor dengan dua cara yakni, pacu bendera dengan mengandalkan kecepatan. Jika bendera sudah di angkat atau di kibarkan maka jawi akan berlari. Bisanya ada tiga pasang jawi yang akan berpacu dari star dengan kode bendera di angkat ke atas hingga sampai pinis,” ujarnya.

Kemudian, cara penilaian pacu jawi kedua, kata dia, pemenangnya tidak ditentukan siapa tercepat tetapi jokiĀ  harus mengendarai jawi bisa berlari lurus. Artinya Jawi tidak memisah dari kawannya dan jalan lurus hingga sampai finis, maka akan lebih tinggi nilainya poinnya ermasuk harga jual Jawi itu sendiri.

“Jika lari jawi tidak lurus, maka joki bisa mengulangi pacu hingga tiga kali sampai lurus dan diberikan kesempatan untuk memperbaiki. Jika selama tiga kali gagal maka jawi pacu tersebut tidak menang. Makanya ada Pacu Jawi dilepas sendirian dan tidak dipasang lawan. Cara ini dibuat agar tidak saling berbenturan satu sama lain yang berisiko tinggi,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa Joki memakai alat bajak pacu terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan berlangsung. Bajak tersebut merupakan salah satu peralatan digunakan petani untuk membajak sawah. Kemudian, Joki pada saat mengendalikan Jawi akan menggigit ekor sapi agar lari Jawi semakin kencang larinya. (Eraflah)

 






Cawako & Cawawako


This will close in 8 seconds