JAKARTA, EKSPRESNEWS.COM – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, menanggapi sembilan nama panitia seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK. “Yang gue sangat kenal dua orang ya. Pertama ketuanya Pak Ateh, dia Kepala BPKP. Kedua ya Pak Ivan, PPATK,” kata Trimedya dikutip dari Tempo pada Jumat malam, 31 Mei 2024.
Adapun yang dia maksud adalah Ketua Pansel KPK merangkap anggota Muhammad Yusuf Ateh, serta anggota panitia seleksi Ivan Yustiavandana. Diketahui, Ateh juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedangkan Ivan merupakan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Kalau dua orang itu, menurut gue ya kompeten (menangani) tindak pidana korupsi,” ujar Trimedya.
Namun, dia menyebut tidak mengetahui sepak terjang anggota Pansel KPK lain, misalnya dalam tindak pidana korupsi. Ketujuh orang tersebut adalah Wakil Ketua Pansel KPK merangkap anggota Arif Satria (Rektor IPB University), Nawal Nely (Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN), Ahmad Erani Yustika (Kepala Sekretariat Wakil Presiden).
Selain itu juga Y Ambeg Paramarta (Kepala Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM Kemenkumham), Elwi Danil (Guru Besar Hukum Pidana Universitas Andalas), Rezki Sri Wibowo (anggota Dewan Pengurus Transparency International Indonesia/TII), serta Taufik Rachman (ahli hukum pidana Universitas Airlangga).
“Harusnya kan bidangnya, pegiat anti-korupsi atau mantan pimpinan KPK,” tutur Trimedya. “Kita kan lihat tuh beberapa ada yang selama ini juga masih tetap vokal.”
Dia pun mencontohkan sejumlah nama mantan pimpinan KPK, seperti Abraham Samad, Saud Sitomorang, Basaria Panjaitan, dan Bambang Widjojanto. Menurut Trimedya, masyarakat sudah mengetahui sepak terjang mereka.
“Semoga pansel ini bisa mempertanggungjawabkan hasil, memilih anggota-anggota lebih baik lah dari yang sekarang ini, di tengah skeptisisme masyarakat,” ucap legislator ini.
Sementara itu Ketua Pansel KPK, Muhammad Yusuf Ateh, mengatakan belum mendapat arahan khusus dari Presiden Jokowi soal kriteria calon pimpinan dan dewan pengawas KPK periode 2024-2025. Namun, dia berjanji akan mencari kandidat terbaik dan mendengar masukan publik.
“Kami akan cari pimpinan KPK yang berintegritas tinggi,” kata Ateh saat konferensi pers di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024.
Ateh memastikan bakal menderang masukan dari berbagai pihak, mulai akademisi, organisasi kemasyarakatan, media, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya. Sebab, dia menyadari saat ini kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah itu anjlok. Pihaknya ingin mengembalikan kepercayaan tersebut.
“Kami menyadari ini tidak mudah dan beban ini cukup besar,” kata Ateh. “Masyarakat berharap besar pada Pansel untuk memilikh pimpinan KPK untuk memperbaiki keadaan sekarang agar lebih baik.”
Ihwal seleksi ini, Ateh menjelaskan, pengumuman pendaftaran Capim dan Dewas KPK masa jabatan 2024-2029 akan dibuka mulai 4 Juni hingga 25 Juni 2024. Sedangkan pendaftarannya dimulai 26 Juni hingga 15 Juli 2024.
AMELIA RAHIMA | RIRI RAHAYU