Bukan suatu Kiasan lagi, Publik tahu bahwa POLRI bertugas untuk melindungi dan mengayomi masyarakat dari segala kriminalitas, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum dengan mengenakan sanksi kepada siapa saja yang dengan sengaja melanggar hukum di Indonesia.
EkspresNews.com – Hal ini juga sudah tertuang pada pasal 30 ayat 4 UUD 1945, yang berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum itu semua harus dijalankan dengan amanah, walau penuh tantangan.”
Namun masyarakat akan dibuat kagum oleh sosok polisi yang sangat peduli terhadap kondisi masyarakat, yang bukan cuma dari sisi keamanan saja tetapi dari semua aspek, terlebihnya lagi peduli membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi ekonomi serta peduli dengan agama. Seperti yang dilakukan oleh polisi yang satu ini?.
Namanya AKBP Dony Setiawan, siapa sich yang tidak kenal dengan pria Ganteng ramah dan suka senyum, nama ini, Juni 2017 lalu, dirinya dilantik menjadi Kapolres Solok Kota mengantikan AKBP Susmelawati Rosya yang di mutasi ke Polda Sumatera Barat. Sejak mengemban amanah menjadi Kapolres Solok Kota, pria yang hobi main basket ini mengaku setiap hari dirinya bersama jajaran Mapolres Solok Kota. memikirkan solusi untuk bagai mana mampu menegakan hukum yang baik di daerah tugasnya juga demi bangsa dan negara serta membuat bagaiman warga Solok terayomi dan tidak lagi berasumsi lain terhadap polri.
Sejak awal, dirinya langsung mendatangi masyarakat dan menemui sejumlah tokoh. Baik tokoh adat, agama dan pemerintahan. Sejauh ini, dirinya merasa betah di Solok. “Suasananya adem, tidak seperti yang pernah diberitakan, yang katanya ada persekusi, intimidasi dan sebagainya. Di sini, saya menilai ulama, tokoh agama dan pemeritah serta masyarakat Solok sangat dipercaya dan jadi panutan,” ujarnya saat jamuan makan bajamba beberapa hari lalu di Mapolres Solok Kota.
Mengenai target awal di wilayah hukum Polres Solok Kota, Dony mengaku akan membawa perubahan baru di Polres Solok Kota. Sesuai dengan tribrata Polri, polisi harus bertindak dengan beriorientasi terhadap klien, yaitu masyarakat. Yaitu sebagai pelayan, pelindung dan penegak hukum.
Sejak dirinya mengemban amanah tugas menjadi Polres Solok Kota. Perlahan namun pasti, berbagai kasus mampu dia reda, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Inovesinya juga mampu membuat jajaranya berbuat membantu, berbaur dengan warga didaerah jajaranya.
Banyak sudah prestasi yang ditorehkan, baik oleh sosoknya sendiri, maupun oleh hajaranya, terutama Bhabinkamtibmas jajaranya, sebut saja bedah rumah warga miskin. Pengobatan gratis, bantu warga ditimpa kebakaran, membantu masyarakat baik moril dan material.
Mengenai dengan sejumlah track record-nya selama ini, Dony menyatakan ingin membawa pembaharuan di Polres Solok Kota dan masyarakat Solok. Meski begitu, dirinya berharap seluruh elemen bisa mendukung termasuk pemerintah dan masyarakat.
Dony merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2000. Di awal karirnya di kepolisian,dirinya banyak menghabiskan waktu di Sulawesi Selatan. Dimulai sejak menjadi Pakor Babinkamtibmas Polres Pangkep Sulsel, Pamapta Polresta Parepare Sulsel, Kanit Idik Sat Reskrim Polresta Parepare Sulsel dan Kasat Reskrim Luwu Utara Sulsel.
Dari Sulsel, Dony kemudian PTIK dan setelah lulus, kemudian menjadi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kudus sekitar tahun 2007. Kemudian, pada 2011 hingga 2012, Dony menjadi Kapolsek Genuk. Dony kembali fokus menekuni reserse saat dimutasi menjadi Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang pada 2012. Ia sempat bekerja di posisi itu selama hampir dua tahun. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri pada 2014.
Jika dihitung belum sampai 10 bulan dirinya menjabat sebagai Kapolres, namun banyak hal yang sudah dilakukan, menariknya selain melaksanakan tugas-tugas utama sebagai seorang polisi, laki-laki berdarah Palembang ini juga sangat peduli dengan masalah lingkungan dan sosial kemaysarakatan. Dony mampu memberi nuansa tentram, bahkan di kalangan ulama Kota Solok dan Kabupaten Solok.
Khusus untuk golongan agama di Kota Solok dan wilayah hukumnya di Kabupaten Solok, Polres Solok Kota memberi perhatian sangat khusus. Mereka bahkan sudah beberapa kali diundang ke Mapolres Solok Kota untuk berdiskusi mewujudkan Solok Kota Beras Serambi Madinah.
Mendorong mewujudkan itu, Bahkan,Polres Solok Kota menjalin kerja sama dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solok untuk memaksimalkan peran Da’i Kamtibmas. MoU juga dijalin dengan Dinas Sosial dan Satpol Pamong Praja Kota Solok terkait penanganan preman dan premanisme serta Penyakit Masyarakat (Pekat) di Kota Solok.
“MoU ini merupakan gagasan dan inovasi untuk mendukung suasana agamis dengan titian adat basadi sarak, sarak basandi katabullah di Solok. Sesuai dengan prinsip Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yang menjadi pegangan masyarakat Minangkabau,” ujar Dony menirukan logat bahasa Minang.
Dony juga mengapresiasi kepedulian yang telah diberikan oleh para ulama dan Da’i Kota Solok, dan pemuka agama lainnya dalam membangun Kota Solok tanpa pamrih. Ini merupakan sebuah perjuangan yang tiada nilainya, dan layak dijadikan motivasi dan menjadi contoh bagi para pemangku kepentingan.
“Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, kita harapkan para ulama dan Da’i, mendapatkan perhatian lebih serius dari pemerintah daerah, baik moril atau pun materil. Apresiasi untuk Pemko Solok karena telah menjadi satu-satunya daerah tingkat dua yang pertama memunculkan inovasi ini. Selain itu juga telah menganggarkan dana dalam APBD untuk mensejahterakan para pemuka agama,” ungkapnya.
Selain itu, Kapolres Solok Kota dibawah AKBP Dony Setiawan, juga telah berhasil mengharumkan nama Solok di tingkat Nasional. Salah satu anggotanya menjadi salah satu polisi berprestasi yang menerima penghargaan langsung dari Kapolri Jendral Tito Karnavian di Jakarta pusat pada tanggal 13 Oktober lalu.
Bripka Maihendri, Bhabinkamtibmas Nagari Indudur, Kecamatan Sungai Lasi mendapat penghargaan dari Kapolri atas dedikasinya melakukan bedah rumah keluarga miskin dengan menggunakan uang tabungannya.
Baru-baru ini, Kapolres Solok Kota juga telah berhasil menangkap para pelaku kasus perampokan mengunakan Senjati Api (Senpi), Bahkan untuk mengungkap dan memburu pelaku kasus perampokan bersenpi itu, Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan membentuk tim gabungan dari unit operasional yang ada dijajarannya.
Petugas berhasil mengamankan 2 pucuk senjata api (senpi) dari tangan pelaku. Senpi jenis FN dan senpi rakitan mirip revolver tersebut disembunyikan pelaku dengan cara ditanam dalam tanah didalam kandang ayam dekat rumah pelaku.
Selain mengamankan pelaku mengunakan sejatan api (Senpi), Polres Solok Kota juga berhasil membekuk pelaku kasus jambret, Curat dan kasus narkoba. Modus kasus dengan cara terlebih dahulu mengintai atau melihat korbannya yang sedang memakai Handphon disaat berkendaaran.
Kasus Curat spesialis Handphone (Hp) dan Sepada Motor (SPM). AKBP Dony Setiawan merupakan sosok pemimpin yang patut diteladani oleh semua orang, dia bekerja dengan hati demi masyarakat dan bangsa Indonesai yang kita cintai ini. “Dirinya siap menerima laporan 24 jam, dan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat luas,”ujarnya.
Kini, banyak pihak berkata, berucap dan berikustrasi. Kehadiran sosok Dony Setiawan sejak Menjadi Kapolres Solok Kota sejak Juni 2017 lalu. Menorehkan serta telah mampu menggali mutiara yang selama ini terbenam dalam lumpur.
Harapan banyak elemen tertumpang kepada keutuhan dan kepiawaian bapak Dony sebagai Kapolres Solok Kota. Agar tercipta terus keamanan yang tiada hentinya serta serta selalu dirinya dan jajaranya selalu diberi kesehatan oleh yang maha kuasa dalam mengemban amanah, Amiinnn. (Roni Natase)