Dua orang Wartawan Yang bertugas di Pemerintahan Kota Solok Oktri Tirta dari koran Padang Ekspres dan Tri Asmarni dari LKBN Antara saat ingin menggali informasi mengenai kesediaan balangko E-KTP Elektronik di Kantor Dinas Kependudukan dan Capil Kota Solok, Selasa (24/10) dilecehkan oleh Syaiful Rustam Kepala Dinas di Kantor itu.
EkspresNews.com – Alkisah, maksud dari kedua awak media itu datang ke Kantor Disdukcapil Kota Solok guna mengonfirmasikan terkesediaan Balangko E-KTP Elektronik, namun sewaktu ingin masuk ke ruangan, terlebih dahulu telah melaporkan diri ke salah seorang staf di Dinas itu.
Staf mengizinkan untuk menemui Sekretaris, namun setelah menemui Sekretaris Dinas itu, dia menyuruh langsung saja kepada Bapak Kepala Dinas.
Setelah dua orang media yang bertugas di Kota Solok itu Oktri dan Tri Asmarni mengetuk pintu Ruang Kepala Dinas, dengan mengucapkan salam. Syaiful Rustam Kepala Dinas itu langsung menolak. “Kamu tidak sopan masuk ruangan saya. Ada apa, Maaf pak saya dari Koran Padang Ekspres kata Oktria Tirta, dan teman saya dari Antara,” jelas kedua wartawan itu sembari memperkenalkan diri.
Mirisnya, sang Kepala Dinasdukcapil Syaiful Rustam berujar media-media apo koo. Tanpa menghiraukan apa maksud dari kedua orang media itu. “Kepala Dinas langsung memanggil Sekretarisnya, kemudian Sekretaris langsung menutup pintu ruangan Kepala Dinas itu,” ujar Oktria Tirta didampingi Tri Asmarni kepada Media ini Selasa, (24/10) di Pers Room Wartawan di Balaikota Solok.
Okria Tirta menuturkan, dirinya bersama Tri Asmarni, merasa dilecehkan oleh bapak Syaiful Rustam Kepala Disdukcapil Kota Solok. “Padahal maksud kedatangan kami bukan untuk minta uang, akan tetapi untuk konfirmasi mengenai ketersediaan blangko E-KTP elektronik. Karena di daerah lain blangko itu banyak yang kurang,” terangnya.
“Atas pelayanan yang diberikan oleh Dinas itu kami merasa kecewa dan dilecehkan. Pada hal di Dinas itu tertulis moto “memberi pelayanan yang baik dari yang baik. Dan Kota Solok terkenal dengan Perda Etikanya,” ujar Oktria di dampingi Tri.
Teramat sangat disayangkan, kalau perlakuan Kepala Dinasdukcapil Kota Solok dibiarkan seperti ini, akan berdampak buruk terhadap kemajuan Kota Solok yang diagung-agungkan sebagai Kota yang punya perda etika dan kota Serambi Medinah.
Depi Syamputra yang akrab dipanggil Depi Abenk Kepala Bagian Humas Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas) saat dimintai keterangan mengatakan selaku Bagian Humas di F-Kuwas yang juga sebagai salah seorang awak media yang bertugas di Wilayah Kota Solok, sangat mengecam atas kejadian itu.
“Masa Seorang Kepala Dinas bersikap dengan prilaku seperti itu, padahal dia juga Mantan dari Kabag Humas di Kota Solok, semasa Walikota Irzal Ilyas dulu yang juga berbaur dengan Wartawan,” tutur Depi Abenk dengan nada meninggi. “Itu namanya kurang ajar dan tak bataratik. Sebaiknya kepala Dinas itu memperlihatkan contoh yang baik, dan sifat tegur, sapa dan tawa,” terang Abenk.
“Maka atas perlakuaan kepala dinas itu, saya tidak senang kalau anggota saya Wartawan Solok diperlakukan seperti itu apa lagi kedua orang itu juga Anggota Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas),” papar Abenk.
Dia mengatakan, sebaiknya sang Kepala Dinas kalau tak mau di wawancarai, tolong mengeluarkan bahasa yang sopan dan bersahabat. Jangan main sebut media apo ini itu. Depi Abenk berharap, perilaku kepala Dinasdukcapil itu diselesaikan dengan dua orang wartawan yang bersangkutan, dengan secara baik-baik.
“Karna ini adalah melecehkan profesi Wartawan. Kalau dibiarkan, berhubung kedua orang itu adalah anggota F-Kuwas. Kami dari F-Kuwas akan membawa masalah itu ke Dewan Pers,” terangnya.
Menyikapi permasalahan itu, Wakil Walikota Solok Reinier saat dimintai keterangannya Rabu (25/10) di Posko Wartawan menyesalkan perilaku Syaiful Rustam Kepala Disdukcapil Kota Solok yang dilakukan terhadap wartawan itu tidak profesional.
“Apalagi dia adalah juga mantan dari Kabag Humas Kota Solok. Untuk itu sebagai Wakil Walikota kita akan panggil Kepala Dinas tersebut untuk klarifikasi terkait masalah itu dan kalau benar kita akan beri tindakan tegas,” kata Reinier.
Disesalkan Reinier, kalau memang begitu kata-kata yang dilontarkan Kadisdukcapil Kota Solok kepada wartawan, saat ingin menggali informasi, sangat disayangkan sekali tindakan itu. Karena bagaimanapun, kata Reinier seorang kepala dinas harus memberikan pelayanan yang baik tanpa pandang bulu.
Untuk itu kata Reinier, saya minta kepada rekan-rekan media, terutama Anggota Forum Komunitas Wartawan Solok (F-Kuwas) yang merupakan tempat bernaungnya Wartawan Solok agar menahan diri sambil kita mencarikan jalan keluarnya yang terbaik. (Roni)