EkspresNews.com – Agenda Kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Sumatera Barat salah satunya akan menerima gelar kehormatan dalam bidang hukum. Namun, pagi ini, Senin (5 September 2016) mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Mahasiswa & Pengkajian Kemasyarakatan (LAM & PK) dan UKM PHP Unand melakukan aksi damai di kampus hijau tersebut.
Mahasiswa melakukan aksi damai untuk mengutarakan perihal pendidikan. Sebelumnya, BEM KM Unand telah mengimbau kepada seluruh peserta aksi untuk melakukan aksi damai, namun pihak kepolisian tetap melakukan penangkapan dan pembubaran aksi tersebut.
Mahasiswa juga menolak pemberian gelar ini, karena dinilai Jusuf Kalla memiliki catatan buruk terkait sikapnya yang tidak pro Agenda Pemberantasan Korupsi di negeri ini. Belum jelas alasan pembubaran dan penangkapan yang dilakukan terhadap peserta unjuk rasa ini. Jelas ini sangat bertentangan dengan jaminan kebebasan memyampaikan pendapat sebaimana di jamin Pasal 28E UUD 1945, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat….”
Bahkan menurut peserta aksi di kampus Unand, mereka yang tetap bertahan mendapat ancaman Drop Out dari kampus jika tetap melanjutkan demo.
Berikut petikan imbauan BEM KM Unand :
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!
Himbauan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Andalas menyikapi kedatangan RI-2.
BEM KM UNAND mengajak kepada seluruh Mahasiswa UNAND agar berkumpul di sekretariat BEM KM UNAND mulai pukul 07.00 WIB. (Info : jam 08.00 gerbang unand sudah di tutup)
Di harapkan tidak ada tindakan gegabah tanpa intruksi, karna kita akan bergerak dinamis dan intelek.
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
(Bung Karno)
ttd :
Presiden Mahasiswa
BEM KM UNAND
Edi Kurniawan
(Wina)