Jika Pekerja Jakarta WFH, Simak Penghasilan Provider Internet Disini

JAKARTA, EKSPRESNEWS.COM – Polusi udara di wilayah Jakarta makin buruk dengan indeks kualitas udara yang tidak sehat. Polusi udara juga terus menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Buruknya kualitas udara di Jakarta membuat Pemerintah DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah bagi pegawainya demi mengurangi polusi udara di ibu kota.

Sebanyak 50% staf Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta mulai menjalani uji coba work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sejak Senin (21/08/2023) sebagai bagian dari kebijakan penanganan polusi udara yang memburuk di ibu kota.

Kebijakan WFH bagi ASN ini berlaku dari 21 Agustus hingga 21 Oktober 2023.

Jumlah kapasitas WFH ini bahkan lebih besar lagi bagi kantor-kantor Pemprov DKI di sekitar area pertemuan KTT ASEAN. Selama acara KTT ASEAN berlangsung pada 4-7 September 2023, persentase WFH ASN DKI Jakarta akan ditambah menjadi 75%. Sehingga hanya ada 25% staf yang bekerja dari kantor.

Jumlah keseluruhan PNS yang ada di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 3,99 juta orang. Provinsi DKI Jakarta mendapat urutan 4 dengan jumlah PNS terbanyak di Indonesia dengan total 263.930.

Kebijkan WFH ini secara langsung dapat meningkatkan permintaan terhadap data seluler berupa telepon, sms dan internet.

Saham-saham di sektor telekomunikasi terutama operator seluler akan di untungkan dari kebijakan WFH selama dua bulan tersebut. Hal ini diharapkan terlihat pada hasil penjualan kuartal III hingga kuartal IV 2023.

Meskipun laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menurun sepanjang semester I 2023, namun Perseroan optimistis tahun 2023 menjadi tahun pemulihan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.

Konsumsi masyarakat yang masih kencang menjadi alasan PT Telkom untuk percaya diri.

Dalam Capital Market Outlook 2023 CNBC Indonesia bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi mengungkapkan Telkom di tahun 2023 fokus menyelesaikan sejumlah transformasi yakni Fixed-mobile convergence (FMC) sehingga mampu mendorong efisiensi dan ekspansi bisnis.

Kemudian PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil mencatat pertumbuhan kinerja sepanjang semester I dengan diiringi kenaikan harga sahamnya.
Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 6-8% pada 2023 atau lebih tinggi dari kenaikan industri telekomunikasi, seiring dengan target perusahaan untuk menggenjot layanan konvergensi dan perluasan jaringan.

Target pertumbuhan tersebut akan diikuti dengan perluasan dan penguatan infrastruktur jaringan. Ekspansi jaringan 4G akan dilanjutkan ke berbagai daerah, termasuk di luar Jawa, dengan mempertahankan besaran nilai investasi. Hingga akhir 2022, jumlah BTS (2G & 4G) EXCL mencapai 144.768 BTS, dengan jumlah BTS 4G sebanyak 91.632 unit. Tingkat fiberisasi BTS telah mencapai 54%.

Peluang di industri telekomunikasi pada tahun 2023 akan datang dari permintaan layanan digital yang akan tetap kuat, tercermin pada Compounded Annual Growth Rate (CAGR) untuk konsumsi data pengguna layanan seluler juga diproyeksikan akan mencapai 16% per tahun hingga 2026.

Terkait digitalisasi, Perseroan akan menerapkan teknologi terbaru untuk mendukung operasi bisnis. Digitalisasi dan otomasi diterapkan pada sejumlah proses untuk mencapai operational excellence.

Tak kalah dengan EXCL, PT Indosat Tbk (ISAT) juga mencatatkan kenaikan harga saham year to date hingga 61%, meskipun secara kinerja keuangan sepanjang semester I turun 41%.

PT Indosat Tbk (ISAT) memiliki prospek cerah setelah penggabungan usaha dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).

Aksi merger tersebut bahkan memberi peluang bagi ISAT menjadi pemimpin di pasar operator seluler Indonesia.

Dengan adanya penggabungan usaha, maka menciptakan pula efisiensi yang lebih tinggi yaitu dari relokasi jaringan sehingga bakal berdampak pada profitabilitas. Serta, adanya ruang untuk berkolaborasi dengan pemain FTTH (Fiber-to-the-Home) lainnya untuk menciptakan layanan konvergensi.

Bahkan di gadang-gadang jaringan ISAT pasca merger akan meningkat secara signifikan dan menurut beberapa analis akan mampu bersaing secara head-to-head dengan Telkomsel.

Penurunan kinerja keuangan juga terjadi pada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang harus membukukan kerugian sepanjang semester I 2023. Namun Perseroan ingin tetap meraih laba bersih pada tahun 2023. Anak usaha Sinar Mas Grup ini pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.

FREN tetap menggelar ekspansi untuk memperkuat infrastruktur dan jaringan, serta layanan kepada pelanggan. Selain itu, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp 3 triliun untuk menyokong strategi tersebut. Sumber dana capex tahun ini diperoleh secara campuran, dari kas internal dan pinjaman perbankan. (Red)