EkspresNews.com – Menapik agar cerita yang beredar ditengah masyarakat tidak simpang siur yang berujung keresahan , Walikota Sawahlunto Deri Asta Rang kayo Mudo Dirajo,SH melakukan klarifikasi melalui relis resmi yang disampaikannya Rabu ( 15/4) di Lobi Balaikota Sawahlunto.
Dalam relisnya dia menyampaikan terkait pasien warga Padang Sibusuk Kabupaten Sijunjung yang dirawat di RSUD Sawahlunto , melalui hasil rapid tes yang dilakukan adalah positif.
Namun Positif dari Rapid ini, belum sepenuhnya positiv covid-19, Karena hasil rapid hanya 60 % akurasi. Maka dari itu pasien Langsung diambil sampel Swab untuk diperiksa labor dan sipasien sendiri sebagai bentuk antisipasi langsung dirujuk ke Rumah Sakit Amin Muchtar Bukittinggi, walikota menyampaikan.
Kemudian terkait dengan Beberapa tenaga medis kita yang menangani yaitu terdiri dari 2 orang dokter, perawat ,CS Petugas keamanan dan satu orang kerabatnya dengan tital 11 orang sudah diambil langkah antisipasi sesuai protokol yang ada yaitu dengan meng karantinakan untuk sementara waktu sampai hasil test labor keluar.
” Kita tunggu hasilnya, dan kita Ber doa agar hasilnya nanti negativ sehingga teman teman cards terdepan bisa dipulangkan dan beraktifitas lagi seperti biasa “, Walikota berharap.
yang dilakukan langsung melakukan karantina pada petugas-petugas yang mengalami kontak fisik dengan pasien tersebut. Jadi ada 10 petugas yaitu dokter, perawat, security termasuk Cleaning Servis (CS) yang ada di RSUD untuk di karantina di BDTBT.
Karantina ini dilakukan sambil menunggu hasil Swab terhadap Pasien yang ada. Kalau memang betul positif melalui metode Swab, maka petugas tersebut akan dilanjutkan karantinanya sampai batas waktu minimal 14 hari.
Sementara untuk yang di karantina sudah dipersiapkan untuk makanan dan perlengkapan di Gedung BDTBT milik ESDM dan ditanggung oleh pemerintah kota Sawahlunto yang anggarannya sudah digeser dari dana APBD.
Terkait adanya kasus ini Pemerintah Kota Sawahlunto melakukan langkah sesuai Standar Operasional (SOP), kalau pasien yang positif tentu perlakuannya terhadap orang yang terkontak memang harus dilakukan karantina dan kita akan mencari riwayat-riwayat orang yang terkontak lainnya akan ditelusuri untuk di karantina.
Untuk itu Wako menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sawahlunto untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Tidak perlu terlalu resah dan tetap berhati-hati, tetapi tidak menjadi panik dan resah karena hasil atau analisa dari metode Swab belum keluar. Mudah-mudahan hasilnya negatif. Aamiin YRA.
“Jadi kepada masyarakat jangan terlalu resah tetapi wajib waspada dan patuhi segala edaran dan himbauan yang dilakukan oleh pemerintah kota Sawahlunto. Karena edaran dan himbauan itu adalah untuk menjaga supaya masyarakat tidak cepat terpapar atau mewabahnya Virus Corona ini”, harapnya kemudian.
Kemudian Walikota menghimbau kepada setiap pasien yang datang ke RSUD agar betul-betul jujurlah untuk menyatakan keluhan dan apa yang ditanyakan, karena kalau tidak jujur nanti akan menjadi beban bagi petugas-petugas di RSUD seperti kejadian pasien kemaren.
Kalau dari awal jujur, petugas RSUD tidak akan di Karantina. Jadi dari awal himbauan kepada masyarakat Sawahlunto yang datang ke RSUD atau Puskesmas mohon untuk jujur karena penyakit ini harus kita berantas bersama-sama. Bersama kita pasti bisa. (Ab1)