PADANG, EKSPRESNEWS.COM – Gubernur Sumatera barat Mahyeldi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang, dengan tema, Kok Hiduik Tampek Basandi, Kok Mati Tampek Baniak ” Di Hotel Axana, Jumat (4/11/2022).
Bimtek tersebut dihadiri narasumber, Anggota DPR RI, Athari Gauthi Ardi, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Daswanto, dan dari Akademisi serta hadir para Bundo Kanduang se Sumatera Barat dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi mengatakan perempuan di Minangkabau memiliki kedudukan penting dalam kaum dan masyarakat untuk itu perlu dibekali dengan pemahaman adat dan kehalusan budaya untuk menjaga kelestarian budaya lokal.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman akan besarnya peran perempuan di Minangkabau dalam pelestarian adat dan budaya untuk diwariskan kepada generasi penerus,” kata Gubernur Mahyeldi.
Menurutnya, diera globalisasi sekarang ini, sedikit demi sedikit mulai berdampak terhadap penurunan nilai-nilai luhur perempuan sebagai tokoh sentral dalam kaum dan masyarakat minangkabau.
“Perlu adanya sosok yang mampu mengembalikan keagungan fungsi perempuan di Minangkabau, sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan suatu kaum,” ujarnya.
Selain itu ia menyebutkan Bundo Kanduang tidak hanya menjadi hiasan dalam bentuk fisik dan kepribadiannya saja. Tetapi juga harus memahami ketentuan adat yang berlaku. Disamping tahu dengan malu dan sopan santun juga tahu basa basi dan termasuk dalam cara berpakaian keseharian.
“Kita berada dalam tatanan adat salingka nagari maka mari kita jaga budaya kearifan Minangkabau agar tetap mempunyai kehalusan dan nilai budaya. Sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,” ajak Mahyeldi.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Daswanto menjelaskan, berbicara tentang Bundo kanduang berarti kita berbicara tentang masa depan bangsa, agama dan peradaban.
“Inilah salah satu latar belakang kita melaksanakan bimtek ini setelah kami mencoba dan menyerap informasi, sangat dibutuhkan peran Bundo kanduang di ranah minang sebagai pilar pembangunan dan kemanusiaan,” ulasnya.
Selanjutnya Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Saifullah dalam sambutannya melaporkan, kegiatan Bimtek ini diikuti oleh para Bundo kanduang yang berasal dari kabupaten Sijunjung dan kota Sawahlunto, ia pun berharap semoga kedepan kita dapat memberikan kepada bundo kanduang daerah lainnya di Sumatera Barat.
“Peserta Bimtek ini adalah para Bundo Kanduang dimasing-masing nagari dan desa dari Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto, semoga kedepan dapat kita lanjutkan untuk daerah lainnya di Sumatera Barat,” harap Saifullah. (Budi/Abdi)