Hukum  

Gangguan Kamtibmas di Solok Selatan Menurun Sepanjang 2017

IMG-20171228-WA0026-520x390ok

EkspresNews.com – Gelar Konference Pers Akhir Tahun Kapolres Solok Selatan ungkapkan angka gangguan KAMTIBMAS menurun di 2017
Konference pers yang dibuka oleh Kapolres Solok Selatan AKBP Mochamad Nurdin, S.Ik, dengan dihadiri oleh Wakapolres Solok Selatan Kompol Warman, pejabat utama Polres Solok Selatan, Ketua PWI Solok Selatan Hendrivon dan awak media cetak maupun elektronik di ruang Base Camp Bharadaksa Polres Solok Selatan, Rabu (27/12)

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Solok Selatan AKBP Mochamad Nurdin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh awak media yang telah hadir untuk bersilaturahmi bersama Polres Solok Selatan. Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) mengatakan laporan kasus tindak pidana terkait Kamtibmas di wilayah hukum Polres Solsel sepanjang 2017 mengalami penurunan dibandingkan 2016. Hal itu dikatakan M.Nurdin ketika konferensi pers dengan awak media, Rabu (27/12) di Mapolres setempat.

“Jika dibandingkan 2015 terdapat 647 laporan tindak pidana, 2016 sebanyak 518 kasus dan di 2017 menurun menjadi 479 kasus,” katanya.

Tindak pidana yang dilaporkan paling banyak adalah tindak pidana konvensional, yaitu lebih banyak didominasi oleh kejadian-kejadian seperti pengrusakan, penganiyaan yang tidak disengaja ataupun hanya dikarenakan kesalahpahaman. Bukan tindak pidana yang terstruktur atau sudah direncanakan terlebih dahulu. Untuk penyelesaiannya pun lebih banyak secara kekeluargaan dan adat dengan menerima masukan-masukan dari tokoh-tokoh adat seperti LKAAM dan lainnya sehingga dalam kasus ini, peran lembaga adat, ninik mamak dan pemerintahan nagari cukup diharapkan.
Untuk tindak pidana yang telah terselesaikan sebanyak 221 tindak pidana atau 46 persen dari total laporan, lanjutnya.

Kemudian, terkait narkoba di Solsel cukup mengkhawatirkan. Sebab, jumlah yang masuk sudah semakin besar. “Terungkap selama 2017 ada 11 kasus dengan jumlah tersangka 13 orang. Kita punya target di 2018 untuk pengungkapan gembong kasus narkoba. Untuk daerah Solok Selatan di akui belum ada lembaga/Badan Narkotika seperti wilayah lain ini juga menjadi perhatian kita untuk saat ini. Di samping itu Perlu juga adanya pemahaman dari orangtua dan keluarga sebab, tren pelaku lebih mengincar anak dibawah umur dikarenakan lebih mudah diperdaya untuk mengkomsumsi barang haram yang dapat merusak generasi daerah ini,” tandasnya.

Untuk Lakalantas juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Korban meninggal di tahun 2016 9 orang, 2017 6 0rang, luka ringan 2016 50 korban 2017 56 korban, kerugian materil 2017 sebanyak 187.800.000,-

Tentang Ormas-ormas Radikal pemantauan terus dilakukan, sampai saat ini belum ada satupun yang terdata di wilayah Solok Selatan.

Kapolres juga mengakui bahwa dengan luasnya wilayah/kawasan Solok Selatan dengan 7 kecamatan dan 39 Nagari ditambah pula nagari baru pemekaran 8 nagari, personil babinkantibmas yang telah ditempatkan baru 31 orang. Berkaitan juga dengan kesepakatan bersama antara Kapolri dengan kemendagri dan Kemendesa tentang pengawasan dana desa sehingga memang idealnya 1 babinkantibmas untuk 1 nagari. Mencermati kondisi tersebut untuk 2018 kita akan upayakan untuk penambahan personil apalagi tahun 2018 akan lebih intens lagi dalam melakukan langkah-langkah gakkum dan juga pencegahannya. karena juga berbarengan dengan dimulainya tahun politik.

Pada waktu yang sama Kapolres Solok Selatan AKBP. Mochamad Nurdin, Sik. Juga memberikan bantuan baju untuk wartawan Solok Selatan sebagai mitrapol yang diserahkan secara simbolis kepada ketua panitia pelaksana pelantikan ketua PWI. Sebab baju yang di sumbangkan akan dikenakan pada acara pelantikan ketua PWI nantinya.

Sementara, Ketua PWI Solsel, Hendrivon berharap sinergi dan kerjasama antara lembaga kepolisian dan awak media semakin meningkat di Solsel. “Semoga menjadi berkelanjutan dalam sinergi pemberitaan yang berimbang, terpercaya dan sebagai kontrol sosial ditengah masyarakat,” ujarnya. (Zaki)

 

 

 

This will close in 8 seconds