EkpresNews.com – Tergerak untuk mempunyai penghasilan sendiri dan membantu kesulitan ekonomi keluarga, Puja Oktavia siswi SMKN2 Sawahlunto rela menghabiskan waktu luangnya dengan menguras tenaga bekerja keras menggeluti usaha emping melinjo.
Usaha emping melinjo merupakan usaha turun temurun keluarganya. Awalnya Gadis 19 tahun ini hanya membantu usaha orang tuanya, namun kini ia yang harus menjadi motor penggerak usaha yang diberinya brand ‘Puja Melinjo’.
“Sudah bertahun-tahun keluarga hidup dari usaha melinjo. Dulu waktu SD, sepulang sekolah harus bantu nenek dan mama membuat kerupuk, hingga mengantar ke pelanggan. Sekarang nenek sudah tiada dan mama tidak sekuat dulu. Sementara hidup terus butuh biaya, maka saya berfikir, sayalah yang harus meneruskan dan membesarkan usaha ini” ujar Puja.
Motifasinya membesarkan usaha keluarga mendorong gadis ini merambah pemasaran online, namun tak ada usaha yang tidak menemui tantangan.
Puja mengaku kesulitan memenuhi permintaan pelanggan yang datang bertubi-tubi sejak promosi online. Proses produksi yang masih tradisional hanya bisa menghasilkan kerupuk dalam jumlah sangat terbatas.
“Bahan baku tidak masalah, malah selalu melimpah di ladang keluarga di Air Dingin. Saya berharap suatu saat bisa memiliki mesin produksi emping, sehingga bisa produksi lebih banyak meski harus berbagi waktu untuk sekolah” ujar gadis ulet warga Tanjung Sari Sawahlunto ini.
Puja mengaku dengan cara konvensional, ia hanya bisa menghasilkan 1 kg emping kering dalam sehari, sementara pemesan sudah banyak yang antri.
Untuk memujudkan harapannya memiliki mesin produksi emping, gadis yang menempuh jurusan listrik di SMKN 2 ini sudah menelusuri berbagai situs tentang mesin impiannya. “Proposal sudah saya buat, smoga terbuka jalan untuk memiliki mesin itu segera” ujar remaja yang bercita-cita menjadi pengusaha ini.
“Ada tawaran dari sodara untuk merantau dan bekerja di pabrik kalau nanti tamat SMK. Tapi hati saya lebih ingin membesarkan usaha yang sudah saya rintis” ujar Gadis yang senang mengikuti pelajaran kewiraan disekolahnya.
Anak pertama dari 3 bersaudara ini memiliki mimpi, “jika nanti memiliki mesin produksi, saya bisa terus membangun usaha, merambah pasar online yang lebih luas sambil menempuh pendidikan tinggi secara online” ujar gadis yang mengaku selalu menyabet juara kelas ketika Sekolah Dasar dulu.(Ab1)