DPC Geram Kota Semarang Gelar Seminar Dan Training Of Trainer di Hotel Pandanaran

SEMARANG, EKSPRESNEWS.COM – Narkoba merupakan salah satu kejahatan yang sangat membahayakan terutama terhadap generasi muda. Narkoba dalam perkembangannya semakin lama semakin mengkhawatirkan karena sudah merambah di segala lapisan masyarakat.

Kita ketahui bersama dampak langsung dari penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia antara lain berupa gangguan pada jantung, hemoprosik, traktur urinarius, otak, tulang, pembuluh darah, endorin, kulit, sistem saraf, paru-paru, sistem pencernaan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, sertaTBC.

Hal ini menjadikan Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Rakyat Anti Madat (DPC Geram) Kota Semarang selain mengikrarkan diri perang terhadap narkoba, DPC Geram menggelar Seminar dan Training Of Trainer Anti Narkoba dengan tema ” Narkoba Merupakan Ancaman Serius Bagi Generasi Muda dan Bangsa ” yang diselenggarakan di ruang Anggrek lantai 5 Hotel Pandanaran, jalan Pandanaran 58 Kota Semarang, selama dua hari Jumat – sabtu 3 – 4 juni 2022)

Ketua DPC Geram Kota Semarang Eko Budi Oetomo,SH mengatakan tujuan diadakan Seminar dan Training Of Trainer memberikan pembekalan pada peserta supaya tahu tentang narkoba dan bisa diedukasikan ke masyarakat umum maupun remaja di wilayahnya masing masing,” ucapnya.

Sebagai penggiat kita bisanya hanya mengedusi. Tekait banyaknya peredaran narkoba di negara Indonesia. ” Kita tidak bisa bertindak karena ranah penanganannya dari pihak BNN bersama Kepolisian dan Kejaksaan,” terang Eko

Kami berharap temen temen yang ikut seminar nantinya bisa memahami arti narkoba dengan jelas dan gamblang bagi diri sendiri dan bisa ditularkan pada generasi muda agar.kedepannya bisa terhindar dari narkoba karena saat.ini pengguna narkoba saat ini sangat banyak dan susah diberantas,” pungkas Eko.

Sementara Ketua DPD Geram Prov.Jateng, Havid Sungkar berpesan pada temen temen DPC Geram Kota Semarang serta DPC Geram Kabupaten Kota lain yang mengikuti seminar dan Training Of Trainer (TOT) dan juga perwakilan dari ormas lain selama dua hari wajib mengikutinya untuk penggiat anti narkoba,” ujarnya.

Menurutnya melalui Yayasan Geram peserta yang mengikuti Seminar dan TOT ilmunya nanti sebagai penyuluh sebagai dasar penyuluhan ke daerah daerah,” terang Havid.

Pada kesempatan sama Kepala BNNP Prov Jateng, Brigjen.Pol.Drs.Purwo Cahyo,M.Si mengucapkan terima kasih setinggi tingginya yang memprakarsai kegiatan yang berkaitan dengan narkotika termasuk didalamnya beberapa rangkaian kegiatan yang selalu dilakukan terus oleh temen temen geram dalam rangka mengajak masyarakat komunitas untuk menjauhi dan peran serta memerangi memberikan informasi kepada pemerintah
yang berkaitan dengan narkotika,” tuturnya.

“Kita cermati narkotika tidak selesai selesai sejak 1971 meledak di Indonesia. Sejak itulah dibentuk oleh Presiden Soeharto Badan Pelaksana Penanggulangan Narkotika (BPPN). Namun terus berjalannya waktu hingga sampai dengan hari ini tidak ada angka penurunan,” ujar Purwo.

Ini dapat dibuktikan angka pravaluensi yang dilakukan penelitian oleh BNN bersama dengan LIPI dan Universitas Indonesia (UI). Dalam.kurun waktu dua tahun (2019 – 2021) ada angka peningkatan pravaluensi. Tahun 2019 angka pravaluensi 1,9 persen.Lalu pada 2021 ada peningkatan 1,95 persen artinya hampir 5 juta penduduk Indonesia terpapar narkoba,” tegasnya. (Taufiq)

 

 

 

This will close in 8 seconds