EkspresNews.com – Debat publik calon kepala daerah Kepulauan Mentawai putaran satu berjalan lancar dan damai. Dalam debat yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mentawai Senin, (16/1) di Hotel Graha Viona Tuapejat cukup alot. Debat yang dimoderatori Charles Simabura, Dosen dari Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang memberikan pertanyaan kepada kedua pasangan calon mengenai kesatuan hukum adat dalam konteks pengimplementasian UU No.6 tahun 2014 Tentang Desa.
Menurut Kortanius Sabeleake calon wakil bupati dari pasangan nomor urut satu dengan tegas mengatakan, subtansi dasar merupakan pelayaan kepada masyarakat. Dirinya memiliki alasan soal penetapan desa di daerah perkotaan untuk menampung segala kemampuan kapasitas sumber daya alam serta aturannya dan sumber daya manusia. “Mayoritas masyarakat adat dalam satu daerah itu kan terdiri dari beberapa suku atau klen-klen, efektif tentu desa adat, tapi di daerah perkotaan mungkin masih kita tetap pakai desa dalam pemerintaan. Kita akui dulu masyarakat hukum adat baru kita lanjutkan kepada pemerintaah dan pengelolaan sumber daya alamnya,” katanya.
Sementara calon wakil Bupati dari pasangan nomor urut dua Binsar Saleleubaja, mengatakan hukum adat harus dilihat karena suku di Mentawai yang majemuk dan jika perlu dijadikan hutan adat, maka yang dilakukan membentuk organisasi kelompoknya. “Suku Mentawai majemuk dan jika perlu kita membentuk organisasi kelompoknya,” jelasnya.
Pasangan calon Yudas Sabaggalet dan Kortanius Sabeleake mendorong penetapan Peraturan Daerah tentang Pengakuan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA) Mentawai untuk memberi kepastian hukum soal masyarakat adat Mentawai dalam program kerjanya ke depan. Sementara paslon Rijel Samaloisa dan Binsar Saleleubaja memilih pembenahan organisasi dan sumber daya adat, namun tidak secara tegas mendorong pengesahaan PPMHA.
Sebelumnya calon Bupati Yudas Sabaggalet telah memaparkan visi dan misi yakni Mentawai yang mandiri, maju dan berkemakmuran.Ia menjabarkan visi dan misi mereka untuk memimpin Mentawai yakni Mentawai yang mandiri, Maju dan Berkemakmuran. Lebih lanjut ia mengatakan, hal pertama yang akan dilakukan yakni membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Menurutnya jika SDM tidak duduk maka sesuatu yang diharapkan tidak tercapai. Sementara dari sisi infrastruktur Ia mengatakan, pembangunan jalan akan digenjot guna memperlancar distribusi hasil pertanian, perikanan dan meningkatkan akses ke daerah wisata. “Intinya berada pada sumber daya manusia yang berkualitas.Kita harus mandiri di bidang ekonomi dan harus menentukan kemandirian kita,” jelasnya.
Berbeda dari pasangan calon dari nomor urut dua Rijel Samaloisa yang mengusung visi Mentawai yang makmur bersama mengatakan, masyarakat Mentawai akan mendapatkan pekerjaan dan sumber pendapatan yang tetap, mendapatkan pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan, mendapatkan akses pelayanan publik tanpa ada perlakuan diskriminasi sehingga masyarakat mendapatkan akses pelayanan untuk kehidupan yang lebih baik.
Mengenai tata ruang wilayah ia mengatakan perlu adanya tata ruang yang memadukan potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia dan mitigasi bencana. Kemudian mewujudkan birokrasi yang melayani dan dekat dengan masyarakat, lalu akan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, pelayanan pemeritahan.
kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mentawai menyetujui Informasi Teknologi (IT) dan Pariwisata menjadi proggram yang perlu didukung dan dijalankan di Mentawai siapapun di antara mereka yang terpilih menjadi kepala daerah pada 15 Februari mendatang. (Nobel)