EkspresNews.com – Banyak orang bercita-cita menjadi dokter, insinyur, pengusaha atau bahkan jadi presiden. Artinya, persaingan untuk menggapai cita-cita seperti ini, juga makin sulit. Tapi, tidak banyak orang bercita-cita menjadi penulis ternama atau wartawan terkenal. Kenapa tidak memilih yang sedikit ini?
M. Kholid Amaro, siswa Kelas 3 MAN 2 Kota Padang, salah seorang yang bercita cita menjadi wartwan. Kini Kholid tengah mendalami fotografi. Dia katanya, ketika dihubungi baru baru ini, mau jadi wartwan foto di sebuah media ternama negeri ini. “Menjadi wartawan itu, kabarnya enak. Kita bisa pergi ke mana mana dengan gratis,” katanya. Dalam hal ini pula dia mau melanjutkan kuliah ke Fakultas Ilmu Komunikasi atau Jurnalistik.
Selain itu, Kholid juga pingin jadi sutradara film. Alternatif lain dia akan memilih Fakultas Film dan Televisi di salah Satu Perguruan Tinggi di Pulau Jawa. “Mohon doakan saya bisa kuliah di tempat yang saya suka itu,” kata putra sulung Ampera Salim dan Rossyana Putri.
Kendati sekilas jadi wartawan itu sesuka hati, dalam bekerja wartawan harus disiplin. Sebab, wartawan punya jadwal kerja yang ketat dan dikenal dengan istilah dead line (batas akhir) sebelum media tersebut dicetak. Sekali ia molor, akan merusak jalur distribusi dan akan terlambat sampai ke pembaca. Sama juga dengan sutradara film, sekali molor, juga berdampak terhadap tayangan televisi dan layar lebar.
Seorang wartawan atau sutradara juga harus punya perencanaan kerja dan kreativitas yang tinggi. Ia juga harus bisa bekerja sama dalam tim, punya tanggungjawab dan daya juang dan daya jelajah, jujur dan bekerja berdasarkan hati nurani. Tantangan ini, makin menarik minat Kholid untuk menekuni salah satu dari cita citanya itu. Selain ayahnya juga seorang wartawan, dia sendiri juga berminat dan membawa bakat dari hatinya sendiri.
(AS)