EkspresNews.com – Sejumlah masyarakat miskin penerima bantuan Dinas Sosial dari program keluarga harapan mengeluh, dimana selama tahun 2017 ini mereka belum menerima bantuan tersebut. Demikian di sampaikan oleh salah seorang penerima bantuan dari program keluarga harapan pada Indonesia Raya di Lubuk Basung, Agam, akhir pekan lalu.
Menurut dia yang enggan ditulis namanya itu, selama tahun 2017 ini belum pernah menerima bantuan tersebut yang mana seharusnya setiap 3 bulan bantuan tersebut diterimanya. “Namum sejak Januari sampai sekarang bantuan tersebut tak pernah diterima, semenrtara dari daerah lain dana tersebut telah cair dan telah di terima oleh yang berhak,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Agam, Kurniawan Syahputra didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Arfi Yunaldi di Lubuk Basung mengatakan, memang untuk Kecamatan Lubuk Basung bantuan untuk keluarga haran tersebut belum cair dikarenakan belum cair di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lubuk Basung.
Permasalahannya, dimana data yang ada di BRI tersebut tidak sesuai dengan data penerima dimana data penerima hawa semua, ungkapnya lagi, karna itu dana tersebut belum dapat dicairkan dan masih menunggu peroses pencairan.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk tahun 2018 mendatang dimana penerima bntuan keluarga harapan (PKH) ini bertambah sebanyak 16.209 keluarga, penambahan penerima PKH ini berdasarkan surat dari Kementerian Sosial Republik Indonesia beberapa minggu yang lalu.
Ia menambahkan, ke 16.209 KPM itu tersebar di Kecamatan Palupuh sebanyak 1.121 KPM, Baso 1.374, Ampek Angkek 680, Canduang 584, Tilatang Kamang 787, Kamangmagek 620 KPM, Banuhampu 828 KPM.
Sementara di Kecamatan Sungai Pua 629, Ampek Koto 1.191, Malalak 492 , Matur 971 Palembayan 1.757, Tanjung Raya 1.125, Lubuk Basung 2.323, Ampek Nagari 878 dan Tanjung Mutiara 849 Keluarga Penerima Manfaat,(KPM) dari program Keluarga harapan(PKH).
Penambahan KPM itu bukan usulan dari Dinas Sosial Agam, tetapi bedasarkan Basis Data Teradu (BDT) dari Badan Pusat Statostik (BPS) Agam pada 2012. Dengan penambahan itu, tambahnya, maka jumlah penerima PKH di Agam berjumlah sebanyak 23.529 KPM, karena pada 2017 jumlah penerima PKH di daerah itu 7.320 KPM.
Saat ini, katanya, Dinas Sosial Agam sedang melakukan verifikasi ke 16.209 KPM dengan melibatkan pendaping PKH yang ada setiap kecamatan.Verifikasi tersebut untuk mencocokan data KPM dengan syarat penerima PKH seperti, ibu hamil, menyusui, memiliki balita dan lainnya.
Sementara itu Kepala BRI unit Lubuk Basung Hardian menjawab Indonesia Raya di ruang kerjanya Selasa pekan lalu, membenarkan bahwa dana bantuan sosial untuk Program Keluarga Harapan tersebut belum dapat dicairkan karna nama penerima di ATM dengan data belum cocok sehingga dilakukan pencocokan dengan data yang ada di pusat. “Pihak pusat yang mencegah untuk sementara dana tersebut belum dicairkan,” ujarnya.
Kini pihaknya masih menunggu konfirmasi serta kartu baru dari pusat, jika kartu baru tersebut tiba pihaknya akan langsung mencairkan dana tersebut. Dia mengimbau kepada masyarakat penerima PKH agar bersabar jangan gelisah Insha Allah akir tahun ini bantuan tersebut akan cair keseluruhannya. (Dt TM)