EkspresNews.com – Jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan Kecamatan Madina Sumatera Utara terancam putus. Ini efek banjir yang melanda Sungai Batang Batahan Kampung Baru Kecamatan Ranah Batahan pada Senin (9/11) lalu.
Camat Ranah Batahan Pasaman Barat Syahwirman mengatakan, banjir yang melanda daerahnya itu sangat berdampak pada pemukiman masyarakat. “17 rumah, sekarang tidak bisa dihuni. Ada yang sebagian rumahnya terbawa air banjir Kemudian, sekarang penduduk menumpang di rumah keluarga mereka masing-masing,” katanya saat mengunjungi lokasi banjir pada Selasa (12/12) lalu.
Bersama dengannya juga hadir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar Daerah Pilihan (Dapil) IV Pasaman dan Pasaman Barat Amora Lubis, Kasi Bidang Pencegahan Kebencanaan APBD Sumbar Harmis, Kepala Humas Sekretariat DPRD Sumbar Lazwardi, dan yang lainnya.
Syahwirman, melanjutkan, bila sungai Batang Batahan tersebut tidak cepat diperbaiki, maka itu akan dapat mengancam jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat dengan Provinsi Sumatera Utara. “Dulu masih berjarak sekitar tiga Meter dari tepi sungai, tapi sekarang, karena banjir kemarin, hanya berjarak sekitar satu Meter saja,” katanya. Ia mengatakan, bila jalan tersebut sampai terputus, maka itu akan sangat berdampak kepada perekonomian kedua wilayah.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar Amora Lubis mengatakan, terancam putusnya jalan nasional itu harus menjadi perhatian dan prioritas bagi pemerintah daerah. Karena, itu akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Kemudian, katanya, mengenai Sungai Batang Batahan tidak banyak yang dapat dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sumbar. Karena letak kewenangan Sungai tersebut berada pada Pemerintah Daerah Sumatera Utara. “Tapi, kedua wilayah ini bisa saling koordinasi,” katanya saat meninjau lokasi tersebut.
Selain itu, mengenai korban banjir Sungai Batang Batahan itu, Anggota Komisi V DPRD Sumbar tersebut mengatakan, akan mengusahakan agar korban dapat bantuan, seperti rumah. “Nanti, saya akan coba hubungi Dinas Sosial agar para korban banjir ini dapat bantuan bedah rumah,” katanya. (Asra)